√ Biaya Konsultasi ke Psikiater 2023 : Offline & Online

Biaya Konsultasi ke Psikiater – Seperti yang diketahui, di Indonesia saat ini, perhatian masyarakat cenderung lebih banyak tertuju pada masalah kesehatan fisik daripada masalah kesehatan jiwa atau mental. Bahkan hanya sekelompok kecil orang di kota-kota besar yang menganggapnya cukup penting karena mereka menghadapi tantangan hidup yang lebih kompleks.

Meskipun tingkat penderita gangguan jiwa masih sangat tinggi, namun banyak dari mereka enggan mencari bantuan dari para profesional seperti psikolog atau psikiater. Hal ini tidaklah tanpa alasan, karena sebagian besar orang merasa takut akan stigma masyarakat jika mereka dianggap mengalami gangguan jiwa.

Harap dicatat bahwa gangguan jiwa tidak selalu berarti seseorang sepenuhnya gila. Sebenarnya, ada berbagai jenis gangguan jiwa seperti stres dan depresi. Jika tidak segera ditangani melalui terapi atau konsultasi dengan ahli, seperti psikiater, kondisi gangguan jiwa seseorang dapat memburuk.

Oleh karena itu, jika Anda berencana untuk mengunjungi seorang psikiater untuk konsultasi mengenai gangguan jiwa, penting untuk mengetahui sebelumnya berapa biayanya. Pada kesempatan ini, kami akan memberikan penjelasan tentang perkiraan biaya konsultasi dengan psikiater di seluruh Indonesia.

Perbedaan Psikiater dan Psikolog

Sumber gambar: Hermina Hospitals

Banyak masyarakat di Indonesia masih memiliki anggapan bahwa tugas seorang psikiater serupa dengan psikolog pada umumnya. Padahal, sebenarnya kedua profesi ini memiliki perbedaan yang signifikan.

Sebelum kita melanjutkan pembahasan mengenai biaya konsultasi dengan psikiater, penting untuk memahami beberapa perbedaannya. Seorang psikolog adalah sarjana psikologi yang telah menyelesaikan program pendidikan tinggi dalam ilmu psikologi dan memiliki tugas untuk memberikan penanganan melalui terapi psikologi.

Di sisi lain, seorang psikiater adalah individu yang memiliki latar belakang pendidikan kedokteran dan memiliki kewenangan untuk memberikan terapi obat-obatan (farmakologi) kepada pasien dengan gangguan kejiwaan, baik dalam tingkat sedang maupun parah.

Namun, penting untuk dicatat bahwa kedua profesi ini dapat bekerja sama dalam menangani suatu kasus, meskipun tugas dan kewenangan mereka berbeda. Biasanya, seorang psikolog akan merujuk pasien untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan resep obat dari seorang psikiater.

Peran Konsultan Psikiater

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seorang psikiater adalah seorang dokter spesialis dalam bidang ilmu kesehatan jiwa dan perilaku, yang dikenal sebagai psikiatri. Psikiatri merupakan cabang ilmu yang berfokus pada diagnosis, pengobatan, dan pencegahan gangguan emosional, kejiwaan, dan perilaku.

Dengan kata lain, peran seorang konsultan psikiater, atau yang juga dikenal sebagai psikiater, adalah untuk mendiagnosis dan mengatasi gangguan mental pada klien atau pasiennya. Meskipun demikian, beberapa psikiater sering mengambil pelatihan spesialisasi tambahan setelah menyelesaikan pelatihan sebagai psikiater.

Sebagai hasil dari pelatihan tambahan ini, seorang psikiater dapat menangani masalah psikologis berdasarkan sertifikasi tambahan yang dimilikinya. Beberapa masalah yang sering ditangani oleh seorang psikiater antara lain:

  1. Psikiatri forensik.
  2. Psikiatri kecanduan (adiksi).
  3. Psikiatri anak dan remaja.
  4. Psikiatri geriatri.
  5. Psikiatri psikosomatis.

Selain itu, seorang konsultan psikiater juga biasanya menangani berbagai masalah lain seperti gangguan kecemasan, gangguan mental, penyalahgunaan obat, alkohol, dan narkoba, gangguan tidur, kelainan seksual, gangguan makan, gangguan emosional, gangguan kepribadian, fobia, dan lain sebagainya.

Indikasi Harus Konsultasi ke Psikiater

Penting untuk diketahui bahwa jika masalah kesehatan mental tidak ditangani dengan cepat, dapat meningkatkan risiko munculnya masalah kejiwaan lainnya. Oleh karena itu, sebenarnya penting bagi Anda untuk mengetahui tanda-tanda atau indikasi adanya masalah kesehatan mental. Untuk memberikan informasi lebih lanjut, berikut ini adalah beberapa indikasi bahwa seseorang membutuhkan bantuan dari seorang psikiater untuk membantu mengatasi permasalahannya:

  1. Merasa lelah secara berlebihan.
  2. Mengalami perubahan emosi yang berkelanjutan.
  3. Merasa takut dalam situasi tertentu.
  4. Kehilangan minat dan semangat pada hal-hal yang biasanya menarik.
  5. Merasa putus asa atau kehilangan harapan.
  6. Menarik diri dari interaksi sosial dan lingkungan sekitar.
  7. Mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
  8. Merasa sedih secara berkepanjangan.
  9. Mengalami serangan panik yang tiba-tiba.
  10. Mengalami kesulitan tidur atau gangguan tidur.
  11. Mempunyai pikiran atau keinginan untuk melakukan bunuh diri.
  12. Mengalami halusinasi atau persepsi yang tidak nyata.
  13. Sedang atau pernah melakukan penyalahgunaan obat-obatan terlarang.

Apabila Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami beberapa indikasi ini, sangat disarankan untuk mencari bantuan dari seorang psikiater yang dapat memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Persiapan Sebelum Konsultasi ke Psikiater

Sumber gambar: Ciputra Medical Center

Selain harus mempersiapkan sejumlah uang untuk membayar biaya konsultasi dengan psikiater, tentunya ada beberapa hal lain yang perlu Anda persiapkan. Hal ini karena menjalani sesi konsultasi dengan psikiater membutuhkan keberanian untuk membuka diri dan menunjukkan kerapuhan yang selama ini tersembunyi. Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa persiapan yang perlu dilakukan sebelum menjalani sesi konsultasi dengan psikiater:

  1. Tentukan tujuan utama konsultasi dengan psikiater.
  2. Ceritakan emosi yang sedang Anda rasakan.
  3. Berikan informasi mengenai riwayat penyakit Anda.
  4. Bersiaplah untuk membuka diri dan berbagi tentang emosi Anda.
  5. Jadwalkan sesi konsultasi ketika Anda memiliki waktu luang dan tidak terburu-buru.
  6. Usahakan memahami jenis terapi atau konsultasi yang akan dilakukan.
  7. Jika memungkinkan, catatlah penyebab yang memicu gejala penyakit mental Anda serta faktor yang dapat meringankannya, serta durasi penyakit tersebut terjadi.
  8. Jika Anda pernah menjalani konsultasi dengan psikiater sebelumnya, disarankan untuk membawa hasil konsultasi atau tes yang telah dilakukan sebelumnya.

Dengan melakukan persiapan ini, Anda dapat memberikan informasi yang lebih lengkap kepada psikiater dan memaksimalkan manfaat dari sesi konsultasi tersebut. Ingatlah bahwa membuka diri dan mencari bantuan dari psikiater adalah langkah penting dalam perjalanan pemulihan kesehatan mental Anda.

Biaya Konsultasi ke Psikiater

Sumber gambar: Blog MySkill

Setelah memahami perbedaan antara psikiater dan psikologi, peran psikiater, serta tanda-tanda seseorang yang membutuhkan konsultasi dengan seorang psikiater, selanjutnya penting bagi Anda untuk memahami estimasi biaya yang terlibat. Perlu diperhatikan bahwa biaya konsultasi dengan seorang psikiater sebenarnya hampir sebanding dengan biaya konsultasi dengan seorang psikolog.

Namun, biaya konsultasi dengan seorang psikiater tergantung pada lokasi dan praktek yang mereka jalani. Secara umum, di Indonesia, biaya konsultasi dengan seorang psikiater berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 450.000 per sesi.

Setiap sesi konsultasi biasanya berlangsung sekitar 46 menit hingga 1 jam. Jika sesi konsultasi melebihi waktu yang ditentukan, pasien mungkin dikenakan biaya tambahan. Oleh karena itu, disarankan untuk menyediakan dana lebih dari perkiraan tersebut agar Anda siap menghadapi kemungkinan penyesuaian tarif di masa depan.

Sebagai tambahan informasi, saat ini konsultasi dengan seorang psikiater juga dapat dilakukan secara daring. Meskipun biaya konsultasi daring dengan seorang psikiater tidak jauh berbeda, namun biaya tersebut sedikit lebih tinggi, dengan perbedaan sekitar Rp 25.000.

Apakah Konsultasi ke Psikolog dan Psikiater Ditanggung BPJS?

Ternyata, pengobatan oleh profesional kesehatan mental juga dapat ditanggung secara gratis oleh BPJS Kesehatan. Prosedurnya pun tidak berbeda jauh dengan kunjungan ke dokter untuk keluhan fisik menggunakan BPJS.

Anda hanya perlu mengunjungi faskes tingkat 1 seperti puskesmas atau klinik yang terdaftar di BPJS Kesehatan. Di sana, Anda akan mendapatkan sesi konsultasi dengan psikolog yang tersedia di faskes tersebut. Jika diperlukan rujukan, misalnya ke psikiater, pihak faskes atau psikolog akan memberikan surat rujukan ke rumah sakit atau Poli Jiwa.

Namun, bagi yang memiliki asuransi swasta, Anda dapat memilih klinik atau rumah sakit yang menyediakan layanan psikolog atau psikiater sesuai keinginan (pastikan faskes tersebut bekerja sama dengan asuransi yang Anda gunakan). Tentu saja, ini memberikan keleluasaan dalam memilih psikolog atau psikiater yang sesuai dengan kenyamanan Anda.

Baca juga: Biaya Tes TORCH di Cito : Jenis, Prosedur, Efek Samping.

Tips Memilih Konsultan Psikiater

Untuk memperoleh hasil konsultasi sesuai harapan, penting bagi Anda untuk memperhatikan cara memilih psikiater yang berkualitas. Meskipun semua psikiater di Indonesia telah terbukti memiliki kualitas yang baik karena telah menjalani pelatihan dan pendidikan yang sesuai, berikut ini adalah beberapa tips dalam memilih psikiater:

  1. Pastikan psikiater memiliki gelar resmi dalam bidang psikiatri.
  2. Pastikan psikiater memiliki lisensi atau izin praktek yang sah.
  3. Periksa ulasan dan informasi tentang psikiater tersebut sebelumnya.
  4. Sebelum mengunjungi psikiater, sebaiknya ajukan beberapa pertanyaan melalui panggilan telepon.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memilih psikiater yang tepat dan berkualitas untuk kebutuhan konsultasi Anda.

Tips Berobat ke Psikiater

Anda mungkin merasa bahwa Anda tidak memerlukan bantuan dari seorang psikiater dan merasa mampu menyelesaikan masalah pribadi Anda sendiri. Namun, tidak ada salahnya untuk mencari nasihat, terutama jika Anda mempertimbangkan gejala-gejala yang mendasarinya, seperti:

  1. Perubahan suasana hati, pikiran, dan emosi yang sering terjadi tiba-tiba.
  2. Mengalami depresi, kecemasan, ketakutan yang berlebihan, gangguan tidur (insomnia), atau bahkan munculnya pikiran untuk melakukan bunuh diri.
  3. Mengalami halusinasi, seperti mendengar suara-suara yang tidak ada orang lain yang mendengarnya.
  4. Memiliki atau merasakan ketergantungan terhadap obat-obatan, zat-zat tertentu, atau perilaku tertentu. Misalnya, ketergantungan pada narkoba, alkohol, berbelanja berlebihan, atau berjudi.
  5. Jika Anda atau anggota keluarga Anda memiliki riwayat gangguan mental dan perilaku, seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD), bipolar, atau skizofrenia.

Banyak orang merasa malu atau takut ketika menghadapi gangguan mental. Namun, jangan merasa malu atau takut. Jika Anda mengalami tanda-tanda di atas, pertimbangkan untuk mencari bantuan segera.

Jika Anda merasa cemas untuk mengunjungi psikiater, Anda dapat meminta sahabat atau anggota keluarga Anda untuk menemani. Bicarakan semua keluhan yang Anda rasakan dan ikuti pengobatan yang direkomendasikan hingga Anda benar-benar pulih dan mengalami perbaikan gejala.

Keberhasilan pengobatan tergantung pada komitmen, kesabaran, dan kerja sama Anda dengan psikiater. Secara umum, efek terapi akan dirasakan setelah beberapa waktu menjalani pengobatan bersama psikiater.

Jenis-Jenis Psikoterapi

Ketika Anda menjalani sesi dengan seorang psikiater, biasanya selain mendapatkan resep obat-obatan, Anda juga akan disarankan untuk mengikuti sesi psikoterapi. Terapis akan menerapkan satu atau kombinasi dari beberapa pendekatan yang sesuai dengan kondisi mental Anda. Berikut adalah beberapa jenis psikoterapi yang mungkin Anda jalani dalam proses pengobatan:

  1. Terapi Kognitif dan Perilaku (CBT)
    Terapi ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola pikir atau perilaku yang tidak sehat yang menjadi sumber masalah dalam kehidupan Anda. Anda akan diajarkan untuk mengubah pola pikir dan perilaku tersebut menjadi lebih positif. Terapi ini sering digunakan untuk mengobati gangguan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan makan, dan trauma.
  2. Terapi Psikodinamik dan Psikoanalitik
    Terapi ini akan membantu Anda mengeksplorasi alam bawah sadar Anda dengan lebih mendalam. Anda akan membahas berbagai kejadian, masalah, atau pikiran yang mungkin tidak disadari namun memengaruhi perilaku dan kesehatan mental Anda. Terapis akan membantu Anda mengubah pola pikir yang tidak sehat tersebut agar Anda dapat menghadapi masalah dengan lebih baik.
  3. Terapi Interpersonal
    Terapi ini berfokus pada evaluasi dan pemahaman hubungan Anda dengan orang lain, seperti keluarga, teman, atau rekan kerja. Dalam sesi terapi ini, Anda akan belajar lebih peka dalam berinteraksi dan menyelesaikan konflik dengan orang lain.
  4. Terapi Penerimaan dan Komitmen (ACT)
    Terapi ini melibatkan kesadaran dan penerimaan terhadap perasaan dan pikiran yang muncul, tanpa menyangkal atau menghindarinya. Anda akan diajari untuk berkomitmen dalam mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat.
  5. Terapi Perilaku Dialektis
    Terapi ini merupakan kombinasi antara terapi perilaku dan terapi kognitif yang bertujuan untuk mengelola stres, mengendalikan emosi, dan meningkatkan hubungan sosial.
  6. Psikoterapi Suportif
    Terapi ini membantu Anda mengidentifikasi peristiwa stres yang memengaruhi kesehatan mental Anda serta memperkuat kemampuan Anda dalam menghadapi stres dan situasi sulit.
  7. Terapi Keluarga
    Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki hubungan dalam keluarga. Seluruh anggota keluarga dapat terlibat dalam sesi terapi ini.
  8. Hipnoterapi
    Terapi ini melibatkan penggunaan hipnosis untuk mengontrol perilaku dan pikiran yang tidak diinginkan. Hipnoterapi membantu mengatasi kecemasan atau rasa sakit dengan lebih efektif. Selama sesi hipnoterapi, Anda akan merasa lebih tenang, rileks, dan terbuka.

Dalam pengobatan Anda, psikiater akan menentukan jenis terapi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Penting untuk melibatkan diri secara aktif dalam proses pengobatan dan menjalin kerja sama dengan psikiater Anda untuk mencapai hasil

Baca juga: Biaya Tes Kesuburan Wanita di Klinik & Rumah Sakit.

Kesimpulan

Dari penjelasan Biayaharga.com di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara psikiater dan psikolog, baik dalam arti maupun peran yang dimiliki. Seorang psikiater tidak hanya memperhatikan aspek kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental dan medis.

Meskipun demikian, kedua jenis konsultan tersebut sering bekerja sama dalam penanganan masalah kesehatan mental dan gangguan jiwa. Oleh karena itu, besaran biaya dan tarif konsultasi mereka tidak jauh berbeda, baik itu untuk psikiater maupun psikolog.

Demikianlah informasi tentang besaran biaya konsultasi ke psikiater di seluruh Indonesia, lengkap dengan peran dan tanggung jawab mereka. Semoga penjelasan di atas dapat menjadi referensi bagi Anda ketika ingin melakukan sesi konsultasi dengan seorang psikiater.

Photo of author

Abbas

Saya, Abbas, gemar mengamati harga barang dan suka menghemat uang sejak kecil. Kini, sebagai penulis blog, saya berbagi tips tentang harga dan biaya.