√ Biaya Operasi Bariatrik di Indonesia : Prosedur & Efek Samping

Biaya Operasi Bariatrik di Indonesia – Seperti yang diketahui, obesitas atau kelebihan berat badan merupakan masalah kesehatan serius yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit berbahaya. Beberapa penyakit yang dapat muncul akibat kelebihan berat badan antara lain penyakit jantung dan stroke.

Jika seseorang yang menderita obesitas tidak berhasil menurunkan berat badan setelah mencoba berbagai upaya seperti olahraga rutin, diet, atau penggunaan obat-obatan, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi bariatrik. Tujuan dari operasi ini adalah untuk membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung oleh lambung atau mengurangi penyerapan nutrisi di usus halus.

Untungnya, di Indonesia saat ini operasi bariatrik sudah tersedia di berbagai tempat pelayanan kesehatan, baik rumah sakit maupun klinik laboratorium. Namun, setiap tempat pelayanan tersebut tentu saja memiliki ketentuan harga atau tarif jasa yang berbeda untuk setiap jenis pelayanannya.

Oleh karena itu, jika Anda berencana menjalani operasi bariatrik di salah satu rumah sakit atau klinik laboratorium di Indonesia, sebaiknya Anda mencari informasi terlebih dahulu mengenai besaran biayanya. Pada kesempatan ini, kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai biaya operasi bariatrik di Indonesia, termasuk prosedur dan efek samping yang mungkin terjadi.

Apa Itu Operasi Bariatrik?

Sumber gambar: Kanya.ID

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang biaya operasi bariatrik di Indonesia, penting untuk memahami secara singkat apa itu operasi bariatrik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, operasi bariatrik adalah tindakan medis khusus yang dilakukan untuk mengatasi obesitas atau kegemukan.

Prosedur medis ini biasanya direkomendasikan untuk individu yang telah mencoba diet dan olahraga namun tidak berhasil mencapai hasil yang diharapkan. Operasi ini, yang juga dikenal dengan nama bariatric surgery, dapat membantu seseorang mengurangi jumlah lemak di tubuhnya hingga 40-68% dalam rentang waktu 2 tahun.

Manfaat Operasi Bariatrik

Pada dasarnya, operasi bariatrik dilakukan dengan tujuan utama untuk menurunkan berat badan secara signifikan dalam waktu yang relatif singkat dan mengurangi risiko yang terkait dengan obesitas. Selain itu, berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh seseorang ketika menjalani operasi bariatrik di rumah sakit atau klinik laboratorium di Indonesia:

  1. Menurunkan berat badan yang bertahan dalam jangka waktu yang lama: Operasi bariatrik dapat membantu individu menurunkan berat badan secara signifikan dan mempertahankannya dalam jangka waktu yang cukup lama.
  2. Meningkatkan angka harapan hidup: Dengan menurunkan berat badan yang berlebih, operasi bariatrik dapat membantu meningkatkan angka harapan hidup seseorang dengan mengurangi risiko terjadinya penyakit yang terkait dengan obesitas, seperti penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lainnya.
  3. Mencegah dan membantu pengobatan gangguan kesehatan terkait obesitas: Operasi bariatrik dapat membantu mencegah serta membantu proses pengobatan gangguan kesehatan lain yang terkait dengan obesitas, seperti sleep apnea, osteoartritis, dan gangguan pernapasan lainnya.
  4. Meningkatkan kualitas hidup secara umum dan memperbaiki kondisi psikologis: Dengan berhasil menurunkan berat badan, operasi bariatrik dapat memberikan dampak positif pada kualitas hidup secara keseluruhan, termasuk peningkatan mobilitas, kemandirian, dan perbaikan kondisi psikologis, seperti peningkatan rasa percaya diri dan kesejahteraan mental.

Namun, perlu diingat bahwa manfaat dan hasil operasi bariatrik dapat bervariasi untuk setiap individu. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan tim medis yang terlibat dalam perawatan Anda untuk mendapatkan informasi dan pemahaman yang lebih rinci mengenai manfaat serta risiko yang terkait dengan operasi bariatrik.

Indikasi Operasi Bariatrik

Sumber gambar: Respon Sulteng – Pikiran Rakyat

Sebenarnya, tidak semua individu yang mengalami kelebihan berat badan memenuhi syarat untuk menjalani operasi bariatrik. Terdapat persyaratan khusus yang harus dipenuhi agar seseorang dapat menjalani operasi tersebut. Berikut adalah beberapa persyaratan umum untuk menjalani operasi bariatrik di Indonesia:

  1. Indeks Massa Tubuh (IMT) mencapai 40 atau lebih tinggi (obesitas ekstrem): Operasi bariatrik umumnya dianjurkan bagi individu yang memiliki IMT mencapai 40 atau lebih tinggi, yang menunjukkan tingkat obesitas ekstrem.
  2. IMT antara 35-39,9 dengan masalah kesehatan terkait berat badan berlebih: Operasi bariatrik juga dapat dipertimbangkan pada individu dengan IMT antara 35-39,9 yang memiliki masalah kesehatan serius akibat berat badan berlebih, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, atau sleep apnea berat.
  3. IMT antara 30-34 dengan kesehatan cukup serius: Pada beberapa kasus, operasi bariatrik juga dapat dipertimbangkan untuk individu dengan IMT antara 30-34 yang memiliki masalah kesehatan yang cukup serius akibat berat badan berlebih.

Penting untuk dicatat bahwa persyaratan yang lebih spesifik dapat berbeda antara setiap rumah sakit atau klinik laboratorium. Dokter dan tim medis akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi kesehatan seseorang sebelum memutuskan apakah operasi bariatrik adalah pilihan yang tepat. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi yang lebih terperinci tentang persyaratan spesifik yang berlaku di tempat pelayanan kesehatan yang Anda tuju.

Jenis Operasi Bariatrik di Indonesia

Dalam konteks operasi bariatrik di Indonesia, terdapat beberapa jenis tindakan operasi yang umum dilakukan, tergantung pada kondisi pasien. Berikut ini adalah jenis-jenis operasi bariatrik yang dapat dilakukan di Indonesia:

  1. Gastric bypass: Tindakan ini melibatkan pembentukan kantong kecil dari lambung dan menghubungkannya langsung ke usus halus. Hal ini mengurangi ukuran lambung yang dapat menampung makanan dan mengurangi penyerapan nutrisi di usus halus.
  2. Sleeve gastrectomy (SV): Prosedur ini melibatkan pengangkatan sebagian besar lambung, sehingga menyisakan bentuk lambung yang berbentuk seperti tabung. Hal ini mengurangi kapasitas lambung dan membuat pasien merasa kenyang lebih cepat saat makan.
  3. Adjustable gastric banding (AGB): Operasi ini melibatkan pemasangan alat cincin elastis di sekitar bagian atas lambung, yang dapat diatur untuk membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung oleh lambung.
  4. Teknik kombinasi: Dalam beberapa kasus, dokter dapat menggabungkan dua atau lebih teknik operasi bariatrik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Misalnya, gastric bypass dengan sleeve gastrectomy atau gastric bypass dengan adjustable gastric banding.

Jenis operasi bariatrik yang paling sesuai akan ditentukan oleh dokter berdasarkan evaluasi kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien. Setiap jenis operasi memiliki kelebihan dan risiko yang perlu dipertimbangkan. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci tentang jenis operasi bariatrik yang paling sesuai dalam kasus Anda.

Prosedur Operasi Bariatrik di Indonesia

Selain mengetahui besaran biaya operasi bariatrik di Indonesia, penting juga untuk memahami prosedur pelaksanaannya. Secara umum, operasi bariatrik dilakukan di rumah sakit dengan pasien dalam keadaan teranestesi umum, yang berarti pasien tidak sadar selama operasi berlangsung.

Jenis operasi yang dipilih akan bergantung pada kondisi pasien. Saat ini, sebagian besar prosedur bariatrik di beberapa rumah sakit di Indonesia dilakukan dengan metode laparoskopi, di mana alat berupa tabung dengan kamera di ujungnya dimasukkan ke dalam perut pasien. Metode laparoskopi juga sering digunakan dalam operasi usus buntu.

Umumnya, prosedur operasi bariatrik di Indonesia membutuhkan waktu beberapa jam. Setelah operasi selesai, pasien akan menjalani masa rawat inap selama beberapa hari di rumah sakit. Hal ini penting agar petugas medis dapat memantau kondisi pasien dan mengatasi komplikasi jika ada.

Operasi bariatrik adalah prosedur medis yang kompleks dan memerlukan tim medis yang terlatih. Dokter dan tenaga medis akan menjelaskan secara rinci mengenai prosedur operasi bariatrik yang akan dilakukan serta memberikan panduan pemulihan pascaoperasi kepada pasien. Penting bagi pasien untuk mengikuti petunjuk dan anjuran medis untuk memastikan kesuksesan operasi dan pemulihan yang optimal.

Biaya Operasi Bariatrik di Indonesia

Sumber gambar: Gleneagles Hospital Malaysia

Setelah memahami tentang operasi bariatrik mulai dari pengertiannya, manfaatnya, indikasinya, hingga jenis dan prosedurnya, penting juga untuk mengetahui besaran biayanya. Di Indonesia, hampir semua rumah sakit kini menyediakan layanan operasi bariatrik dengan biaya yang bervariasi.

Meskipun begitu, secara umum, rumah sakit di Indonesia menetapkan harga atau tarif pelayanan operasi bariatrik mulai dari Rp 49.000.000. Jadi, dapat disimpulkan bahwa biaya operasi bariatrik di beberapa rumah sakit di Indonesia cenderung lebih tinggi dibandingkan biaya operasi batu empedu.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dapat menjalani operasi ini karena memerlukan penilaian praoperasi yang mendalam untuk melihat kelayakan pasien menjalani operasi bariatrik. Oleh karena itu, sebelum menjalani operasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis guna mendapatkan evaluasi yang tepat dan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi Anda.

Baca juga: Biaya Operasi Potong Lambung di Indonesia.

Efek Samping Operasi Bariatrik

Di atas telah dijelaskan dengan lengkap mengenai biaya operasi bariatrik di Indonesia, termasuk indikasinya dan prosedur pelaksanaannya. Walaupun operasi bariatrik adalah prosedur yang aman, namun tetap saja terdapat efek samping dan risiko yang mungkin timbul pada pasien, seperti yang dijelaskan di bawah ini:

  1. Pendarahan: Terjadi perdarahan yang berlebihan selama atau setelah operasi.
  2. Infeksi: Kemungkinan terjadinya infeksi pada luka operasi.
  3. Emboli: Terbentuknya bekuan darah yang bisa terlepas dan berpindah ke organ lain.
  4. Kebocoran lambung atau usus yang dijahit: Jahitan pada lambung atau usus dapat bocor atau terlepas.
  5. Kesulitan bernapas: Pasien mungkin mengalami kesulitan bernapas setelah operasi.

Selain efek samping dan risiko tersebut, operasi bariatrik juga dapat menyebabkan efek jangka panjang yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  1. Gangguan penyerapan nutrisi: Gangguan penyerapan nutrisi dapat terjadi karena perubahan struktur usus.
  2. Cepatnya makanan bergerak melalui usus halus: Makanan dapat bergerak terlalu cepat melalui usus halus, menyebabkan mual, diare, berkeringat, pusing, dan kelemahan setelah makan.
  3. Pembentukan batu empedu: Penurunan berat badan yang cepat dapat meningkatkan risiko pembentukan batu empedu.
  4. Hernia: Kemungkinan terjadinya hernia di sekitar bekas sayatan operasi.
  5. Penyempitan lambung dan usus: Terjadinya penyempitan di area lambung dan usus yang menyebabkan mual, muntah, dan kesulitan makan.
  6. Luka atau lubang di saluran pencernaan: Kemungkinan terbentuknya luka atau lubang di saluran pencernaan.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis sebelum menjalani operasi bariatrik untuk memahami risiko dan efek samping yang mungkin terjadi serta langkah-langkah pemulihan yang diperlukan.

Pengalaman Operasi Bariatrik

Setiap orang yang menjalani operasi bariatrik mungkin memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Namun, secara umum, pasien biasanya menghabiskan 1-2 hari di rumah sakit setelah menjalani operasi bariatrik.

Selama minggu pertama pasca operasi, pasien dapat mengalami beberapa gejala seperti mual, muntah, kelelahan, lemas, pusing, sulit tidur, kembung, dan kehilangan nafsu makan. Gejala-gejala ini adalah hal yang normal setelah operasi bariatrik. Namun, tingkat keparahannya dapat bervariasi antara individu.

Untuk mempercepat pemulihan setelah operasi bariatrik, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Beritahu petugas medis jika mengalami nyeri. Jika pasien mengalami nyeri pada bekas jahitan atau pada area tubuh tertentu setelah operasi, sebaiknya segera menginformasikannya kepada petugas medis. Dokter dapat memberikan obat penghilang nyeri yang sesuai.
  2. Lakukan latihan untuk mempercepat pemulihan. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan-jalan pendek atau mengubah posisi tidur secara berkala dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mempercepat proses penyembuhan.
  3. Rutin berkonsultasi dengan dokter. Pasien perlu mengikuti jadwal rawat jalan untuk berkonsultasi dengan dokter. Hal ini penting untuk memantau perkembangan pemulihan dan memastikan tidak ada komplikasi yang muncul.
  4. Hindari aktivitas berat. Pasien sebaiknya menghindari melakukan aktivitas berat, seperti mengangkat barang yang berat, selama beberapa minggu setelah operasi. Hal ini dapat mencegah tekanan berlebih pada area operasi dan membantu proses penyembuhan.
  5. Lakukan aktivitas ringan. Meskipun harus menghindari aktivitas berat, pasien tetap disarankan untuk melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki secara bertahap. Aktivitas fisik ringan dapat membantu meningkatkan kekuatan tubuh dan mempercepat pemulihan.
  6. Tetap terhidrasi. Mual dan muntah adalah efek samping umum setelah operasi bariatrik. Penting bagi pasien untuk tetap terhidrasi dengan cukup minum air putih dan mengonsumsi makanan yang mengandung air, seperti buah-buahan dan sup.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dan menjaga komunikasi yang baik dengan tim medis, pasien dapat mempercepat proses pemulihan setelah operasi bariatrik dan mencapai hasil yang optimal.

Setelah Operasi Bariatrik

Setelah menjalani operasi bariatrik, penting bagi pasien untuk mengikuti beberapa langkah agar penurunan berat badan tetap optimal dan mencegah kenaikan berat badan. Berikut adalah hal-hal yang perlu dilakukan oleh pasien pasca operasi bariatrik:

  1. Mengubah pola makan. Dalam beberapa minggu pertama setelah operasi, pasien perlu mengonsumsi makanan yang lembut dan perlahan beralih ke diet yang seimbang. Makanan harus dikonsumsi dalam porsi kecil dan dikunyah dengan baik untuk mencegah masalah pencernaan.
  2. Memenuhi kebutuhan gizi. Pasien bariatrik berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena porsi makan yang berkurang. Oleh karena itu, pasien mungkin membutuhkan suplemen vitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan gizi harian yang diperlukan oleh tubuh.
  3. Melakukan aktivitas fisik. Olahraga teratur penting untuk membantu pasien membangun kekuatan dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Pasien disarankan untuk melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan mereka dan berkonsultasi dengan dokter mengenai jenis olahraga yang aman untuk dilakukan.
  4. Memantau kondisi kesehatan. Pasien perlu menjadwalkan pemeriksaan rutin dengan dokter untuk memastikan pemulihan yang baik dan mengidentifikasi adanya komplikasi atau masalah kesehatan lainnya. Jika ada keluhan atau perubahan yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pasien dapat memaksimalkan hasil operasi bariatrik dan mencapai penurunan berat badan yang lebih baik serta mempertahankannya dalam jangka panjang.

Baca juga: Biaya Tes TORCH di Pramita : Prosedur & Efek Samping.

Kesimpulan

Semoga informasi yang telah diberikan oleh Biayaharga.com mengenai biaya operasi bariatrik di rumah sakit Indonesia, prosedurnya, dan efek sampingnya dapat bermanfaat sebagai referensi bagi mereka yang berencana menjalani operasi bariatrik. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.

Photo of author

Abbas

Saya, Abbas, gemar mengamati harga barang dan suka menghemat uang sejak kecil. Kini, sebagai penulis blog, saya berbagi tips tentang harga dan biaya.