√ Biaya Pap Smear di Puskesmas 2023 : Pasien Umum & BPJS

Biaya Pap Smear di Puskesmas – Pap smear adalah prosedur medis yang digunakan untuk memeriksa kondisi sel-sel serviks (leher rahim) dan vagina. Salah satu tujuan dari pap smear adalah untuk mendeteksi risiko kanker serviks atau kanker leher rahim pada wanita.

Deteksi dini penyakit kanker serviks sangat penting karena penyakit ini memiliki risiko yang tinggi dan dapat membahayakan kesehatan penderitanya. Melalui pemeriksaan pap smear, diharapkan perkembangan sel-sel kanker pada area serviks dapat dikendalikan dan ditangani hingga hilang sepenuhnya dari tubuh.

Saat ini, pemeriksaan pap smear dapat dilakukan di berbagai tempat layanan kesehatan, termasuk rumah sakit, klinik umum, dan puskesmas. Puskesmas seringkali menjadi pilihan bagi beberapa pasien karena biayanya lebih terjangkau.

Jika Anda berencana melakukan pap smear di puskesmas terdekat, penting untuk mengetahui harga atau tarif pelayanannya terlebih dahulu. Pada kesempatan ini, kami akan menjelaskan secara detail mengenai rincian biaya pap smear di puskesmas, baik untuk pasien umum maupun peserta BPJS.

Apa Itu Pap Smear?

Sumber gambar: Times of India

Seperti yang kita ketahui, kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian terbesar pada wanita setelah kanker payudara.

Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan harus dilakukan sesegera mungkin agar sel-sel kanker yang ada di serviks atau leher rahim dapat segera terdeteksi.

Mungkin banyak orang yang masih asing dengan pemeriksaan Pap smear ini, tetapi sebenarnya pemeriksaan ini sangat penting, lho!

Pap smear adalah prosedur di mana sampel sel diambil dari leher rahim dan diperiksa untuk mengetahui adanya kelainan yang dapat menunjukkan risiko kanker serviks.

Pemeriksaan ini perlu dilakukan secara teratur, sesuai dengan usia dan faktor risiko yang dimiliki. Meskipun tes ini sangat penting, masih banyak wanita yang belum menjalani pemeriksaan Pap smear karena kurangnya informasi.

Tujuan Pap Smear

Sebelum membahas biaya pap smear di puskesmas, penting untuk memahami tujuan dari pemeriksaan tersebut. Tujuan utama pap smear adalah untuk mendeteksi kanker serviks secara dini. Di puskesmas, tes ini sering dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul atau tes HPV (human papillomavirus).

Dengan mengetahui kondisi serviks atau adanya tanda-tanda kanker leher rahim melalui pap smear, tindakan lanjutan atau pengobatan dapat dilakukan sejak dini jika pasien terdeteksi mengalami tanda-tanda kanker. Hal ini penting agar sel-sel kanker tidak menyebar luas ke seluruh tubuh.

Indikasi Pap Smear

Harap diketahui, pap smear sangat disarankan untuk dilakukan setiap tiga tahun sekali oleh wanita yang berusia 21 tahun ke atas. Namun, bagi wanita yang berusia antara 30 hingga 65 tahun, mereka dapat melakukan pap smear setidaknya lima tahun sekali, tetapi harus dikombinasikan dengan pemeriksaan HPV.

Di sisi lain, pap smear juga direkomendasikan bagi wanita dengan risiko tinggi terkena kanker serviks, tanpa memandang usia. Beberapa faktor yang menjadi indikasi risiko tinggi terkena penyakit kanker serviks tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Menderita HIV.
  2. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya akibat transplantasi organ, kemoterapi, atau penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang.
  3. Pernah mendapatkan hasil pap smear yang tidak normal sebelumnya.
  4. Terpapar atau menggunakan obat DES (dietilstilbestrol).
  5. Merokok secara rutin.

Siapa yang Membutuhkan Tes Pap Smear dan Kapan Waktu yang Tepat?

Sumber gambar: KlikDokter

Bagi wanita yang telah aktif secara seksual, baik dalam pernikahan maupun belum menikah, sangat penting untuk menjalani tes pap smear secara rutin.

Namun, bagi mereka yang belum pernah berhubungan seksual dan belum menikah, tidak perlu menjalani tes pap smear. Risiko terinfeksi HPV sangat rendah pada wanita dengan status tersebut.

Namun, jika Anda merokok, memiliki faktor risiko penyakit keturunan tertentu, atau terpapar diethylstilbestrol (DES) selama kehamilan, risiko Anda untuk kanker serviks akan meningkat selain risiko infeksi HPV.

Secara umum, tes pap smear harus dilakukan oleh semua wanita yang telah aktif secara seksual, terlepas dari usia atau kondisi tertentu.

Meskipun tidak perlu dilakukan setiap tahun, bagi wanita dengan hasil tes pap smear yang menunjukkan keabnormalan, disarankan untuk menjalani tes ini kembali setelah 6 bulan atau 1 tahun dari tes sebelumnya.

Berikut adalah kondisi-kondisi di mana wanita wajib menjalani tes pap smear dan frekuensi tesnya:

  1. Usia 21 tahun ke atas: Tes pap smear dianjurkan dilakukan setiap tiga tahun bagi wanita berusia 21 tahun ke atas, baik yang telah divaksinasi HPV maupun belum.
  2. Usia 21-29 tahun: Wanita usia 21-29 tahun sebaiknya menjalani tes pap smear setiap tiga tahun. Jika hasil tes pap smear menunjukkan keabnormalan, pemeriksaan HPV dapat dilakukan.
  1. Usia 30 tahun ke atas: Wanita usia 30 tahun ke atas disarankan menjalani tes pap smear setiap lima tahun bersamaan dengan tes HPV hingga usia 65 tahun, asalkan semua tes menunjukkan hasil normal. Wanita usia 30-65 tahun juga dapat menjalani tes pap smear saja setiap tiga tahun.
  2. Usia 65 tahun ke atas: Bagi wanita berusia 65 tahun ke atas yang telah menjalani tes pap smear dengan hasil normal selama 10 tahun terakhir, tes ini tidak diperlukan lagi.
  3. Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Bagi wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti yang mengidap HIV/AIDS atau mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan tubuh, disarankan untuk menjalani tes pap smear sesuai rekomendasi dokter.
  4. Pernah menjalani histerektomi total: Wanita yang telah menjalani histerektomi total atau operasi pengangkatan rahim dan serviks tidak perlu menjalani tes pap smear.
  5. Pernah didiagnosis dengan kondisi pra kanker: Bagi wanita yang pernah didiagnosis dengan kondisi pra kanker, disarankan untuk tetap menjalani tes pap smear selama minimal 20 tahun sejak diagnosis awal, bahkan setelah berusia 65 tahun.

Prosedur Pap Smear di Puskesmas

Selain membayar biaya pemeriksaan pap smear di puskesmas, pasien juga diharuskan menjalani seluruh rangkaian prosedur pelaksanaannya. Secara umum, keseluruhan pemeriksaan pap smear berlangsung sekitar 20 hingga 30 menit.

Dokter di puskesmas biasanya melakukan tes ini dengan bantuan beberapa perawat. Untuk memperjelasnya, berikut ini akan kami jelaskan dengan lengkap mengenai prosedur pemeriksaan pap smear di puskesmas.

  • Pertama-tama, pasien diminta untuk melepas semua pakaian bagian bawahnya.
  • Selanjutnya, pasien diminta berbaring terlentang di atas ranjang khusus. Kaki pasien diletakkan di atas penyangga kaki selama proses tes pap smear.
  • Setelah itu, dokter akan memasukkan spekulum ke dalam vagina.
  • Kemudian, spekulum akan dibuka agar leher rahim dapat terlihat. Biasanya, dokter menggunakan swab khusus untuk mengambil sampel jaringan dari serviks.
  • Terakhir, setelah swab dikeluarkan, pasien dapat mengenakan pakaian kembali dan proses pap smear selesai.
  • Sampel tersebut akan ditempatkan dalam toples kecil dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
  • Pasien diminta untuk menunggu hingga dokter atau pihak puskesmas memberikan hasil pemeriksaan pap smear.

Persiapan Sebelum Pap Smear di Puskesmas

Kami telah memberikan penjelasan lengkap mengenai rincian biaya pap smear di puskesmas beserta langkah-langkah pelaksanaannya. Di bawah ini, kami juga ingin membagikan beberapa informasi penting yang perlu dipersiapkan sebelum menjalani pap smear di puskesmas.

  1. Menentukan jadwal tes berdasarkan rekomendasi atau saran dari dokter.
  2. Sebaiknya hindari melakukan pap smear saat sedang menstruasi, lebih baik menunggu 5 hari setelah haid selesai.
  3. Penting untuk menghindari hubungan intim, penggunaan obat vagina, dan kontrasepsi selama 1 hingga 2 hari sebelum tes.
  4. Jika mengalami peradangan pada leher rahim, sebaiknya menunda pap smear hingga sembuh.
  5. Bagi ibu hamil, pap smear masih dapat dilakukan dengan aman hingga usia kehamilan mencapai 24 minggu.

Biaya Pap Smear di Puskesmas

Sumber gambar: Insider

Seperti yang kita ketahui, biaya pemeriksaan pap smear di puskesmas biasanya lebih tinggi dibandingkan biaya tes HIV. Hal ini disebabkan karena hasil pap smear harus melalui proses pemeriksaan di laboratorium agar hasilnya lebih akurat. Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut ini kami sampaikan rincian biaya pap smear di puskesmas baik untuk pasien umum maupun pasien BPJS.

Pasien Umum

Ketika pertama kali menjalani tes pap smear di puskesmas, pasien umum diwajibkan membayar biaya administrasi pendaftaran sekitar Rp 10.000 hingga Rp 20.000. Selain itu, biaya pemeriksaan pap smear sendiri berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000. Besar biaya ini sebenarnya tergantung pada kebijakan masing-masing puskesmas.

Pasien BPJS

‘Sedangkan untuk pasien yang merupakan peserta BPJS, mereka tidak dikenakan biaya apapun alias gratis saat menjalani tes pap smear. Hal ini dikarenakan pemeriksaan dini kanker serviks termasuk dalam skema pembiayaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga pasien tidak perlu membayar biaya tersebut.’Sedangkan untuk pasien yang merupakan peserta BPJS, mereka tidak dikenakan biaya apapun alias gratis saat menjalani tes pap smear. Hal ini dikarenakan pemeriksaan dini kanker serviks termasuk dalam skema pembiayaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sehingga pasien tidak perlu membayar biaya tersebut.

Namun, pasien BPJS diwajibkan untuk mengisi formulir permohonan pelayanan pemeriksaan pap smear di kantor cabang BPJS Kesehatan. Selanjutnya, pasien dapat mengunjungi salah satu puskesmas rujukan untuk menjalani serangkaian pemeriksaan pap smear.

Baca juga: Biaya Ganti Komstir di Ahass : Bebek, Matic, Sport.

Risiko Pap Smear di Pusksemas

Secara keseluruhan, pap smear merupakan metode yang aman bagi wanita dalam mendeteksi kanker serviks. Namun, pasien mungkin akan mengalami risiko atau efek samping yang sedikit tidak nyaman selama prosedur pemeriksaan.

Selain itu, pasien juga mungkin akan mengalami sedikit pendarahan setelah prosedur tes pap smear dilakukan. Jika mengalami masalah seperti itu, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan salah satu dokter di puskesmas.

Baca juga: Tarif Rawat Inap RS Hermina Purwokerto : Kelas & Fasilitas.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya untuk melakukan tes pap smear di puskesmas tidak terlalu memberatkan secara finansial. Sebaiknya menjalani tes pap smear secara teratur karena upaya pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.

Demikianlah penjelasan dari Biayaharga.com mengenai biaya dan tarif yang terkait dengan pap smear di puskesmas, baik untuk pasien umum maupun peserta BPJS. Semoga informasi yang telah disampaikan dapat bermanfaat dan memberikan gambaran saat Anda akan menjalani tes pap smear di puskesmas terdekat.

Photo of author

Abbas

Saya, Abbas, gemar mengamati harga barang dan suka menghemat uang sejak kecil. Kini, sebagai penulis blog, saya berbagi tips tentang harga dan biaya.