√ 4 Biaya Pasang Kateter Urine 2023 : Prosedur & Efek Samping

Biaya Pasang Kateter Urine – Seperti yang kita ketahui, kateter urine adalah sebuah alat berbentuk tabung kecil yang fleksibel yang umumnya digunakan oleh pasien untuk membantu mengosongkan kandung kemih. Biasanya, kateter urine dipasang pada pasien yang tidak mampu buang air kecil secara alami.

Hal ini dikarenakan jika kandung kemih tidak dikosongkan, urine dapat menumpuk dan menyebabkan tekanan pada ginjal. Tekanan ini dapat menyebabkan gagal ginjal yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan pasien dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal.

Di Indonesia, pemasangan kateter urine saat ini dapat dilakukan oleh berbagai jenis tenaga kesehatan, termasuk dokter dan perawat, baik di rumah sakit, puskesmas, maupun di rumah. Namun, setiap pelayanan tersebut tentunya memiliki ketentuan tarif atau harga yang berlaku.

Oleh karena itu, jika Anda berencana untuk memasang kateter urine, penting untuk mencari informasi terlebih dahulu mengenai besaran biaya yang akan dikenakan. Pada kesempatan ini, kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai biaya pemasangan kateter urine, termasuk prosedurnya dan efek samping yang mungkin terjadi.

Apa Itu Kateter Urine?

Sumber gambar: KlikDokter

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang biaya pemasangan kateter urine, penting untuk memahami secara singkat apa itu kateter urine. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kateter urine adalah sebuah alat yang terdiri dari selang kecil dan fleksibel yang terbuat dari bahan karet atau plastik.

Alat ini dimasukkan ke dalam saluran kemih agar pengguna dapat buang air kecil dan mengosongkan urine secara normal. Secara umum, kateter urine dipasang melalui uretra pasien ke dalam kandung kemih.

Tujuan dari pemasangan kateter urine adalah untuk mengosongkan kandung kemih pada pasien yang tidak dapat buang air kecil secara normal. Biasanya, kateter urine dipasang selama periode 3 hingga 8 hari.

Jenis Kateter Urine

Indikasi Membutuhkan Kateter Urine

Perlu diketahui, penggunaan kateter urine dapat diterapkan dalam berbagai prosedur medis, baik untuk mengatasi kondisi penyakit tertentu maupun membantu dalam prosedur operasi. Secara umum, kateter urine dibutuhkan ketika seseorang tidak dapat mengosongkan kandung kemih dengan normal karena sedang mengalami sakit atau masalah kesehatan.

Beberapa kondisi di mana pemasangan kateter urine umumnya direkomendasikan antara lain:

  1. Ketidakmampuan untuk buang air kecil secara mandiri.
  2. Ketidakmampuan mengontrol kencing (inkontinensia urine) atau aliran urine.
  3. Masalah kesehatan pada kandung kemih.
  4. Pasien yang menjalani perawatan rawat inap atau operasi.
  5. Pasien yang berada dalam kondisi koma.
  6. Pasien yang harus dalam kondisi bius dalam jangka waktu yang cukup lama.
  7. Retensi urine (kondisi di mana kandung kemih tidak dapat mengosongkan sepenuhnya).
  8. Pasien yang tidak diperbolehkan melakukan banyak gerakan, seperti akibat cedera atau setelah operasi.
  9. Monitor frekuensi buang air kecil, volume urine yang dikeluarkan, dan aliran urine, seperti pada pasien dengan penyakit ginjal.

Dalam kondisi-kondisi tersebut, pemasangan kateter urine dapat menjadi solusi untuk memastikan pengosongan kandung kemih yang adekuat dan pemantauan yang tepat terhadap produksi urine.

Jenis Kateter Urine

Sumber gambar: Berita DIY – Pikiran Rakyat

Untuk saat ini, biaya pemasangan kateter urine dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, salah satunya adalah jenis atau tipe kateter yang digunakan. Meskipun fungsi dan tujuannya sama, setiap jenis kateter urine digunakan dalam kondisi dan periode waktu yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis kateter urine yang umum digunakan:

  1. Kateter plastik: Digunakan untuk pasien dengan kondisi penyakit non-kronis dalam jangka waktu sementara.
  2. Kateter lateks: Digunakan dalam jangka waktu kurang dari 3 minggu.
  3. Kateter silikon murni: Digunakan selama 2 hingga 3 bulan karena bahan yang lebih fleksibel dan cocok untuk saluran kencing (uretra).
  4. Kateter logam: Digunakan secara sementara, biasanya untuk mengosongkan kandung kemih pada ibu setelah melahirkan.

Pemilihan jenis kateter urine yang tepat akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan rekomendasi dari tenaga medis yang bertanggung jawab. Perlu dicatat bahwa biaya pasang kateter urine dapat bervariasi tergantung pada rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan yang dituju serta negosiasi yang dilakukan.

Prosedur Pasang Kateter Urine

Selain mengetahui besaran biaya pemasangan kateter urine, penting juga untuk memahami prosedur pemasangannya. Secara umum, pemasangan kateter urine atau kateterisasi dilakukan dengan memasukkan selang kateter melalui saluran kencing (uretra) menuju kandung kemih. Berikut ini adalah langkah-langkah prosedur pemasangan kateter urine:

  1. Pemasangan kateter urine harus dilakukan oleh perawat yang telah mendapatkan instruksi dari dokter.
  2. Kateter urine harus dipasang dengan prosedur yang benar-benar steril untuk menghindari risiko infeksi pada kandung kemih.
  3. Perawat akan membuka dan membersihkan peralatan kateterisasi serta membersihkan area alat kelamin pasien.
  4. Selanjutnya, selang kateter akan dilumuri dengan pelumas khusus agar lebih mudah dimasukkan ke dalam saluran kencing.
  5. Pasien mungkin akan diberikan bius lokal terlebih dahulu untuk mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan saat pemasangan kateter urine.
  6. Setelah itu, perawat akan memasukkan selang kateter secara perlahan ke dalam saluran kencing (uretra) dengan hati-hati.
  7. Selang kateter akan dimasukkan sekitar 5 cm hingga mencapai leher kandung kemih pasien.

Prosedur pemasangan kateter urine harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati oleh tenaga medis yang terlatih guna memastikan kenyamanan dan keamanan pasien.

Biaya Pasang Kateter Urine

Sumber gambar: HonestDocs

Selain di rumah sakit dan puskesmas, saat ini pemasangan kateter urine juga dapat dilakukan di rumah melalui layanan kesehatan di rumah (homecare). Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi pasien. Untuk pemasangan kateter urine di puskesmas atau rumah sakit, biayanya berkisar antara Rp 40.000 hingga Rp 70.000 per tindakan.

Namun, pemasangan kateter urine melalui layanan homecare cenderung lebih mahal, karena layanan ini akan datang langsung ke rumah pasien. Biaya pemasangan kateter urine di rumah menggunakan layanan homecare biasanya sekitar Rp 150.000 per tindakan. Biaya ini mencakup jasa tenaga medis yang melakukan pemasangan.

Jika Anda ingin mendapatkan paket tindakan lengkap yang mencakup alat dan jasa medis pemasangan kateter urine, biayanya dapat mencapai sekitar Rp 300.000.

Perlu diingat bahwa biaya yang disebutkan di atas adalah perkiraan dan dapat berbeda-beda tergantung pada tempat, layanan, dan kondisi pasien. Sebaiknya, pastikan untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai besaran biaya dari pihak rumah sakit, puskesmas, atau layanan homecare yang Anda pilih.

Baca juga: Biaya SMS Banking Mandiri Semua Transaksi : Limit & Format.

Efek Samping Kateter Urine

Meskipun pemasangan kateter urine termasuk dalam prosedur yang umumnya aman, tetap ada risiko dan efek samping yang mungkin dialami oleh pasien.

Salah satu risiko adalah alergi terhadap lateks, bahan yang digunakan dalam kateter urine. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi seperti gatal-gatal, kemerahan, atau pembengkakan pada area yang kontak dengan kateter urine.

Selain itu, penggunaan kateter urine juga dapat menyebabkan pembentukan batu kandung kemih. Faktor seperti penumpukan urine yang lama atau infeksi berulang dapat menyebabkan pembentukan batu kandung kemih yang dapat mengganggu aliran urine dan menyebabkan ketidaknyamanan.

Infeksi adalah komplikasi yang terkait dengan penggunaan kateter urine. Infeksi dapat terjadi di dalam aliran darah, yang dikenal sebagai septikemia, dan ini merupakan kondisi serius yang dapat mengancam nyawa. Selain itu, infeksi saluran kemih juga mungkin terjadi, ditandai dengan gejala seperti nyeri saat buang air kecil, demam, atau nyeri di daerah panggul.

Hematuria, yaitu adanya darah dalam urine, juga dapat menjadi efek samping penggunaan kateter urine. Hal ini bisa terjadi karena iritasi atau luka pada saluran kemih akibat pemasangan kateter.

Rusaknya ginjal atau cedera pada uretra juga merupakan risiko yang mungkin terjadi dalam kasus-kasus yang jarang terjadi. Ini bisa terjadi jika pemasangan kateter tidak dilakukan dengan hati-hati atau jika kateter digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Selain itu, penggunaan kateter urine juga dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Namun, peningkatan risiko ini lebih sering terjadi pada pasien yang menggunakan kateter urine dalam jangka waktu yang panjang atau memiliki faktor risiko lainnya.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua pasien akan mengalami efek samping atau komplikasi ini. Namun, jika ada gejala yang mencurigakan atau efek samping yang mengkhawatirkan setelah pemasangan kateter urine, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.

Baca juga: Biaya Service iPhone Tidak Bisa di Charge.

Kesimpulan

Dengan demikian, penjelasan dari Biayaharga.com mengenai biaya pemasangan kateter urine di rumah sakit, puskesmas, dan melalui layanan homecare telah disampaikan. Semoga informasi di atas dapat menjadi referensi bagi Anda ketika ingin melakukan pemasangan kateter urine.

Photo of author

Abbas

Saya, Abbas, gemar mengamati harga barang dan suka menghemat uang sejak kecil. Kini, sebagai penulis blog, saya berbagi tips tentang harga dan biaya.