√ Biaya Operasi Retina Mata : Gejala, Prosedur, Efek Samping

Biaya Operasi Retina Mata – Salah satu aspek yang sangat vital bagi manusia adalah kemampuan penglihatan. Apabila kita tidak menjaga mata dengan baik, kita dapat mengalami berbagai jenis gangguan seperti lubang pada makula, degenerasi makula, ablasi retina, retinal sobek, dan masalah lainnya.

Salah satu gangguan mata yang umum dialami oleh banyak orang adalah kerusakan retina. Retina merupakan lapisan tipis yang terletak di bagian belakang mata dan terdiri dari jutaan sel yang berfungsi untuk menerima dan mengirimkan informasi visual ke otak melalui saraf optik.

Apabila retina seseorang mengalami kerusakan, hal itu dapat memiliki dampak negatif pada penglihatan seperti penglihatan kabur. Jika sudah mencapai tahap tersebut, diperlukan penanganan khusus oleh dokter spesialis mata melalui tindakan operasi.

Sebelum mengunjungi rumah sakit atau klinik mata untuk menjalani operasi retina mata, penting untuk mengetahui terlebih dahulu perkiraan tarif atau biaya yang akan dikeluarkan. Pada kesempatan ini, kami akan memberikan penjelasan lengkap mengenai rincian biaya operasi retina mata, baik bagi pasien yang memiliki BPJS maupun yang tidak.

Penyebab Penyakit Retina Mata

Sumber gambar: KlikDokter

Gejala penyakit retina dapat berkembang secara perlahan seiring bertambahnya usia atau bahkan berkembang dengan cepat. Kerusakan retina mata umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Robekan kecil di dalam retina mata: Adanya robekan atau retakan pada lapisan retina mata dapat menyebabkan masalah pada penglihatan.
  2. Cairan vitreus yang menumpuk tanpa robekan pada retina mata: Cairan vitreus yang seharusnya transparan dan mengisi bagian dalam mata dapat mengalami penumpukan yang tidak normal. Hal ini bisa memengaruhi fungsi retina dan penglihatan.
  3. Jaringan parut di permukaan retina mata: Pada beberapa kondisi, seperti peradangan atau penyakit retina yang tidak diobati dengan baik, jaringan parut dapat terbentuk di permukaan retina. Hal ini dapat mengganggu fungsi normal retina dan mempengaruhi penglihatan.
  4. Cedera parah di area mata: Pengalaman cedera serius pada area mata, seperti trauma langsung atau kecelakaan, dapat menyebabkan kerusakan pada retina.
  5. Pernah menjalani operasi mata sebelumnya, seperti operasi katarak: Beberapa jenis operasi mata, termasuk operasi katarak, dapat mempengaruhi struktur dan fungsi retina.
  6. Riwayat keluarga dengan penyakit retina yang sama: Faktor genetik juga dapat berperan dalam kecenderungan seseorang untuk mengembangkan penyakit retina. Jika ada anggota keluarga dengan riwayat penyakit retina, risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa dapat meningkat.

Penting untuk memahami bahwa penyakit retina adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis profesional. Jika Anda mengalami gejala atau memiliki faktor risiko yang disebutkan di atas, segera berkonsultasilah dengan dokter mata untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.

Jenis Penyakit Retina Mata

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit retina mata yang perlu diketahui:

  1. Ablasio Retina Ablasio retina adalah kondisi di mana terjadi robekan pada lapisan retina. Akibatnya, retina terlepas dari posisi normalnya. Operasi ablasio retina dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini. Biaya operasi ablasio retina akan ditanggung oleh BPJS jika pasien memenuhi syarat dan ketentuan. Pasien harus mendaftar dan berkonsultasi dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama. Jika diperlukan perawatan lanjutan, pasien akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua dan seterusnya.
  2. Retinoblastoma Retinoblastoma adalah jenis kanker yang berkembang pada retina. Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak dan ditandai dengan adanya tumor pada retina. Pengobatan retinoblastoma melibatkan berbagai metode, seperti kemoterapi, radioterapi, dan terapi laser.
  3. Retinitis Pigmentosa Retinitis pigmentosa adalah penyakit genetik yang menyebabkan kerusakan pada sel-sel penglihatan di retina. Penyakit ini berkembang secara perlahan dan dapat menyebabkan gangguan penglihatan malam hari, penglihatan terbatas, dan hilangnya penglihatan pusat.
  4. Degenerasi Makula Degenerasi makula adalah kondisi yang terjadi ketika bagian pusat retina, yang disebut makula, mengalami kerusakan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan penglihatan pusat, gangguan penglihatan warna, dan kesulitan melihat detail halus.
  5. Retinopati Diabetik Retinopati diabetik adalah komplikasi yang terjadi pada mata akibat diabetes. Kondisi ini ditandai dengan kerusakan pembuluh darah di retina, yang dapat menyebabkan pendarahan dan pembentukan jaringan parut. Pengelolaan gula darah yang baik dan perawatan mata yang tepat sangat penting untuk mencegah perkembangan lebih lanjut dari retinopati diabetik.
  6. Retinopathy of Prematurity (ROP) Retinopathy of Prematurity (ROP) adalah kondisi yang terjadi pada bayi prematur di mana pembuluh darah di retina tidak berkembang dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah yang tidak normal dan dapat berpotensi merusak penglihatan. Pemantauan dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk menghindari komplikasi jangka panjang pada mata bayi.

Penting untuk mengenali gejala dan mendapatkan penanganan medis yang tepat jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami masalah pada retina mata. Berkonsultasilah dengan dokter mata untuk diagnosis dan perawatan yang sesuai.

Gejala Gangguan Retina Mata

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gangguan pada retina mata dapat menyebabkan gangguan penglihatan pada penderitanya. Berikut ini adalah beberapa gejala yang mungkin muncul ketika retina mengalami masalah.

  1. Penglihatan kabur: Penglihatan menjadi buram atau tidak jelas, sehingga sulit untuk melihat dengan jelas.
  2. Pembatasan lapangan penglihatan: Luas pandangan mata menjadi sangat terbatas, sehingga sulit untuk melihat objek di sekitar.
  3. Floaters: Penderita melihat adanya benda-benda mengambang atau bintik-bintik yang mengganggu penglihatan.
  4. Photopsia: Penderita melihat kilatan-kilatan cahaya yang tiba-tiba muncul tanpa adanya sumber cahaya yang nyata.
  5. Sensitivitas terhadap cahaya: Mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, sehingga terasa tidak nyaman atau menyakitkan saat terpapar cahaya terang.
  6. Gangguan dalam membedakan warna: Kemampuan untuk membedakan warna menjadi terganggu, sehingga warna-warna terlihat berbeda atau tidak seperti biasanya.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda merasa ada gangguan pada penglihatan Anda.

Jenis Operasi Mata

Sumber gambar: JEC

Berikut ini adalah beberapa jenis operasi mata yang perlu diketahui:

  1. LASIK (Laser in situ keratomileusis) LASIK adalah jenis bedah mata yang populer untuk memperbaiki mata minus, plus, dan silinder. Operasi ini melibatkan pembentukan flap pada kornea dan penggunaan laser excimer untuk membentuk kembali jaringan kornea agar mata dapat fokus dengan tepat di retina.
  2. PRK (Photorefractive Keratectomy) PRK juga digunakan untuk memperbaiki mata minus, plus, dan silinder. Operasi PRK melibatkan pengangkatan lapisan epitel kornea dan pembentukan kornea menggunakan laser.
  3. LASEK (Laser-assisted Subepithelial Keratectomy) LASEK adalah jenis operasi Advanced Surface Ablation (ASA) yang dilakukan di permukaan kornea. Operasi ini melibatkan penggunaan cairan alkohol dan alat bedah tumpul untuk melepas atau mengendurkan sel epitel mata. Biasanya disarankan untuk pasien dengan kornea yang tipis.
  4. Epi-LASIK (Epithelial Laser-assisted in situ keratomileusis) Epi-LASIK juga melibatkan pemisahan sel epitel mata menggunakan alat bedah yang disebut epithelium separator. Prosedur ini mirip dengan LASEK.
  5. RLE (Refractive Lens Exchange) RLE adalah operasi yang mirip dengan operasi mata katarak. Operasi ini biasanya dilakukan untuk pasien dengan rabun jauh dan rabun dekat yang parah. Untuk mengatasi mata silinder, RLE dapat dikombinasikan dengan operasi LASIK. Operasi ini melibatkan pengangkatan lensa mata dan penggantian dengan lensa plastik.
  6. SMILE (Small-incision Lenticule Extraction) SMILE dilakukan dengan membentuk kembali kornea menggunakan laser. Operasi ini disarankan bagi pasien dengan rutinitas padat karena tidak membutuhkan pembuatan flap pada kornea.
  7. PRELEX (Presbyopic Lens Exchange) PRELEX digunakan untuk mengatasi masalah mata tua atau presbiopi. Operasi ini melibatkan pengangkatan lensa alami dan penggantian dengan lensa multifokal.
  8. INTACS (Intracorneal Ring Segments) INTACS digunakan untuk mengobati rabun jauh dan rabun dekat ringan. Operasi ini melibatkan penempatan cincin plastik di tepi luar kornea mata untuk mengubah cara menangkap cahaya dan meningkatkan fokus pada retina mata.
  9. Astigmatic Keratotomy Astigmatic Keratotomy juga dikenal sebagai limbal relaxing incision (LRI). Operasi ini digunakan untuk mengatasi mata silinder atau astigmatisme. Prosedur ini melibatkan pembuatan irisan di bagian paling curam kornea untuk mengubah bentuk kornea.
  10. Phakic Implan Lensa Intraokuler Phakic Implan Lensa Intraokuler, juga dikenal sebagai Implantable Contact Lenses (ICL), digunakan untuk mengatasi rabun jauh yang tidak dapat diatasi dengan LASIK atau PRK. Operasi ini melibatkan penempatan lensa melalui sayatan kecil di tepi kornea dan meletakkannya di bagian belakang pupil atau iris mata, sementara lensa alami tetap ada di tempatnya.

Pilihan operasi mata yang tepat akan ditentukan oleh kebutuhan dan kondisi mata setiap individu. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan penilaian yang tepat dan memilih jenis operasi yang paling sesuai.

Prosedur Operasi Retina Mata

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai biaya operasi retina mata, penting untuk mengetahui serangkaian prosedur yang biasanya dilakukan dalam menjalani operasi tersebut. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam operasi retina mata:

Tahap Awal

Pada tahap persiapan operasi retina mata, dokter akan mengumpulkan informasi mengenai kondisi kesehatan pasien, riwayat penggunaan obat-obatan, serta alergi yang mungkin dimiliki pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan kondisi mata secara menyeluruh sebelum melanjutkan proses operasi.

Sebelum menjalani operasi, dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan mata lebih lanjut bagi pasien. Informasi mengenai biaya pemeriksaan mata di Rumah Sakit Cicendo juga dapat menjadi referensi untuk mengetahui perkiraan biaya yang akan dikeluarkan.

Tahap Operasi

Operasi retina mata menggunakan berbagai teknik anestesi yang mungkin diterapkan. Prosedur operasi retina mata secara umum tergantung pada gejala dan penyebab kerusakan retina.

Dokter bedah dapat memperbaiki robekan atau lubang pada retina mata menggunakan laser atau teknik pembekuan. Durasi operasi biasanya berkisar antara 90 menit hingga 2 jam.

Tahap Akhir

Setelah menjalani prosedur operasi, pasien biasanya diizinkan pulang pada hari berikutnya. Disarankan untuk menghindari aktivitas renang atau mengangkat benda berat. Jika ingin melakukan olahraga, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Dalam hal biaya operasi retina mata, penting untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dari rumah sakit atau klinik mata terkait. Biaya operasi dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas kasus dan fasilitas yang disediakan. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau staf medis terkait biaya operasi retina mata secara rinci sebelum membuat keputusan.

Biaya Operasi Retina Mata

Sumber gambar: RS Mata Masyarakat Jawa Timur

Biaya operasi retina mata dapat bervariasi tergantung pada gejala gangguan, kondisi retina, tingkat keparahan gejala, dan jenis pengobatan yang diperlukan. Biasanya, rumah sakit atau klinik mata menetapkan tarif operasi bagi pasien umum mulai dari kisaran Rp 10.000.000 hingga Rp 40.000.000.

Namun, bagi peserta program BPJS Kesehatan, kemungkinan besar mereka tidak akan dikenai biaya apapun alias gratis. Dengan kata lain, biaya operasi retina mata sepenuhnya akan ditanggung oleh pemerintah asalkan pasien memenuhi semua syarat dan ketentuan yang berlaku.

Hal ini merupakan salah satu manfaat dari BPJS Kesehatan yang memberikan akses perawatan kesehatan kepada masyarakat yang terdaftar dalam program tersebut. Jika Anda adalah peserta BPJS Kesehatan, penting untuk menghubungi pihak BPJS atau rumah sakit rujukan untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci mengenai prosedur klaim dan persyaratan yang harus dipenuhi.

Perlu diingat bahwa biaya operasi retina mata yang disebutkan di atas hanya merupakan perkiraan dan dapat berbeda tergantung pada kebijakan setiap rumah sakit atau klinik mata. Untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai biaya operasi retina mata, disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan pihak rumah sakit atau klinik mata yang dituju.

Efek Samping Operasi Retina Mata

Meskipun operasi retina mata umumnya merupakan prosedur yang aman, bukan berarti tidak ada risiko atau efek samping yang mungkin terjadi pada pasien. Dokter akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi risiko tersebut. Berikut adalah beberapa risiko dan efek samping yang mungkin timbul setelah operasi retina mata:

  1. Infeksi pada area mata: Terjadinya infeksi pada area operasi mata merupakan risiko yang mungkin terjadi. Dokter akan memberikan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi kemungkinan infeksi, seperti memberikan antibiotik profilaksis.
  2. Peningkatan tekanan bola mata: Beberapa pasien mungkin mengalami peningkatan tekanan pada bola mata setelah operasi. Pengawasan dan penanganan yang tepat diperlukan untuk mengendalikan tekanan mata.
  3. Potensi terbentuknya katarak: Operasi retina mata dapat meningkatkan risiko terbentuknya katarak. Ini dapat memengaruhi penglihatan dan mungkin memerlukan intervensi lanjutan.
  4. Kegagalan pelekatan retina: Dalam beberapa kasus, pelekatan retina yang dilakukan selama operasi mungkin tidak berhasil sepenuhnya. Hal ini dapat memerlukan prosedur tambahan untuk memperbaikinya.
  5. Pendarahan yang signifikan: Pendarahan yang cukup serius dapat terjadi selama atau setelah operasi retina mata. Pemantauan dan intervensi medis yang tepat diperlukan untuk menghentikan pendarahan dan menjaga kesehatan mata.
  6. Pelepasan bahan buckle: Jika menggunakan bahan buckle pada operasi, ada kemungkinan bahan tersebut dapat terlepas dari posisinya. Hal ini mungkin memerlukan tindakan perbaikan tambahan.
  7. Jaringan parut pada retina: Terkadang, proses penyembuhan setelah operasi dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut di sekitar retina, yang dapat memengaruhi penglihatan.
  8. Kesalahan refraksi: Setelah operasi, beberapa pasien mungkin mengalami kesalahan pada refraksi mata, yang dapat mempengaruhi kejelasan penglihatan.
  9. Astigmatisme: Perubahan bentuk kornea mata setelah operasi dapat menyebabkan astigmatisme, yaitu gangguan penglihatan yang memengaruhi fokus pada objek.
  10. Diplopia: Diplopia atau penglihatan ganda mungkin terjadi setelah operasi retina mata. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi visual pasien.

Penting untuk dicatat bahwa risiko dan efek samping yang disebutkan di atas tidak selalu terjadi pada setiap pasien. Setiap kasus akan berbeda-beda, dan dokter akan memberikan informasi yang lebih spesifik dan menyesuaikan penanganan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien.

Baca juga: Tarif Rawat Inap RS Kariadi Semarang : Kelas & Fasilitas.

Tips Perawatan Retina Mata

Setelah menjalani operasi retina mata, penting untuk mengikuti beberapa tips perawatan berikut ini:

  1. Konsumsi makanan bergizi: Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, terutama vitamin A, C, dan E, lutein, zinc, serta asam lemak omega-3. Nutrisi yang cukup akan membantu dalam proses penyembuhan dan memelihara kesehatan mata.
  2. Gunakan kacamata hitam: Kenakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari paparan sinar ultraviolet (UV) secara langsung. Sinar UV dapat merusak retina dan memperburuk kondisi mata. Pilihlah kacamata yang memberikan perlindungan UV yang memadai.
  3. Istirahatkan mata secara teratur: Istirahatkan mata Anda dengan mengalihkan pandangan dari layar komputer, ponsel, atau perangkat elektronik lainnya setiap 20 menit sekali. Fokuskan pandangan Anda pada objek yang berjarak jauh selama sekitar 20 detik untuk mengurangi kelelahan mata.
  4. Berhenti merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko komplikasi dan memperlambat proses penyembuhan setelah operasi mata. Berhenti merokok akan membantu memperbaiki kesehatan mata secara keseluruhan.

Selain itu, penting juga untuk mengikuti instruksi dan jadwal kunjungan tindak lanjut yang diberikan oleh dokter mata. Jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa atau ada kekhawatiran terkait penglihatan setelah operasi, segera hubungi dokter Anda untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut.

Perawatan pascaoperasi sangat penting untuk mendukung kesembuhan dan pemulihan yang optimal. Pastikan untuk mengikuti saran dokter mata dan menjaga pola hidup sehat secara keseluruhan untuk menjaga kesehatan mata Anda.

Baca juga: Biaya Kuliah Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya operasi retina mata dapat bervariasi antara rumah sakit atau klinik mata yang berbeda. Meskipun terdapat perbedaan biaya, perbedaannya umumnya tidak terlalu signifikan.

Demikianlah penjelasan dari Biayaharga.com mengenai biaya operasi retina mata untuk pasien umum dan pasien BPJS. Semoga informasi di atas bermanfaat dan dapat memberikan gambaran saat Anda akan menjalani operasi retina mata.

Photo of author

Abbas

Saya, Abbas, gemar mengamati harga barang dan suka menghemat uang sejak kecil. Kini, sebagai penulis blog, saya berbagi tips tentang harga dan biaya.