√ Biaya Pap Smear di Kimia Farma 2023 : Pasien Umum & BPJS

Biaya Pap Smear di Kimia Farma – Kanker serviks, juga dikenal sebagai kanker leher rahim, merupakan penyakit yang menempati peringkat kedua dalam hal kasus dan angka kematian di Indonesia setelah kanker payudara. Untuk mencegah kasus-kasus yang terkait dengan kanker serviks, penting bagi wanita untuk menjalani pemeriksaan pap smear.

Pap smear adalah prosedur yang digunakan untuk mendeteksi kanker serviks atau kanker leher rahim pada wanita. Selain itu, pap smear juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya sel-sel abnormal atau sel prakanker di leher rahim yang berpotensi berkembang menjadi kanker.

Layanan pemeriksaan pap smear saat ini telah tersedia di beberapa klinik laboratorium di Indonesia, salah satunya adalah Klinik Lab Kimia Farma. Dengan menjalani pap smear secara rutin di klinik ini, kondisi leher rahim dapat terpantau dengan baik dan penyakit kanker serviks dapat terdeteksi sejak dini.

Namun, tentu saja Klinik Lab Kimia Farma menetapkan tarif atau harga jasa pemeriksaan pap smear sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk memberikan informasi yang lengkap, berikut ini adalah rincian biaya pemeriksaan pap smear di Kimia Farma untuk semua cabang, beserta prosedur pemeriksaannya.

Apa Itu Pap Smear?

Sumber gambar: Insider

Pap smear adalah prosedur pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi kanker serviks atau kanker leher rahim pada wanita. Proses pemeriksaan pap smear melibatkan pengambilan sampel sel-sel dari leher rahim pasien. Sampel sel tersebut kemudian akan diperiksa di laboratorium untuk menentukan adanya perubahan sel prakanker atau sel kanker.

Prosedur pap smear biasanya dilakukan oleh dokter kandungan atau ahli bedah ginekologi. Selama proses pemeriksaan, dokter akan menggunakan alat khusus yang disebut spatula atau sikat kecil untuk mengambil sampel sel dari leher rahim. Sampel sel yang diambil kemudian akan ditempatkan pada objek kaca dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut.

Di laboratorium, sampel sel akan diperiksa menggunakan mikroskop untuk mencari tanda-tanda perubahan sel yang tidak normal. Jika ditemukan sel prakanker atau sel kanker, hasil pemeriksaan akan memberikan indikasi adanya penyakit kanker serviks.

Pemeriksaan pap smear penting dilakukan secara rutin oleh wanita sebagai bagian dari pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Dengan mendeteksi perubahan sel secara dini, langkah pengobatan atau tindakan pencegahan lebih lanjut dapat segera dilakukan untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

Penting untuk diingat bahwa pap smear bukanlah prosedur yang menyakitkan, meskipun mungkin dapat menyebabkan sedikit ketidaknyamanan atau sensasi tertentu. Namun, manfaat yang diperoleh dari pemeriksaan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan ketidaknyamanan sementara yang mungkin dirasakan.

Fungsi Pap Smear

Tentu saja, saya setuju bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati. Nah, di sinilah pentingnya menjalani pap smear.

Pap smear atau tes Papanicolaou adalah sebuah pemeriksaan medis yang melibatkan pengambilan sampel sel dari leher rahim (serviks) untuk dilakukan analisis terhadap risiko kanker. Tes ini direkomendasikan bagi wanita yang berusia antara 15 hingga 49 tahun dan masih dalam masa subur.

Idealnya, setiap wanita seharusnya menjalani pap smear setiap dua tahun sekali setelah mencapai usia 21 tahun. Namun, setelah mencapai usia 30 tahun, frekuensi pemeriksaan ini dapat dikurangi menjadi setiap tiga tahun sekali.

Namun, hal ini berbeda untuk individu yang terinfeksi HIV, memiliki sel prakanker, riwayat kanker serviks, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Mereka disarankan untuk menjalani pap smear dengan lebih sering.

Meskipun pap smear tidak menjamin keakuratan hingga 100 persen, namun pemeriksaan medis ini tetap dapat diandalkan. Bahkan jika hasilnya mencapai 80 persen, hal itu sudah cukup mendekati hasil yang positif. Oleh karena itu, tidak perlu ragu untuk menjalani pemeriksaan pap smear.

Waktu Ideal Pap Smear

Dengan menjalani pap smear secara rutin, kondisi serviks atau leher rahim dapat dipantau, sehingga kanker serviks dapat didiagnosis sejak dini. Melalui pap smear, dokter juga dapat memperkirakan risiko terjadinya kanker serviks berdasarkan hasil pemeriksaan.

Umumnya, pap smear disarankan dilakukan setiap 3 tahun bagi wanita berusia 21 tahun ke atas. Namun, bagi wanita berusia 30 hingga 65 tahun, pap smear dapat dilakukan setiap 5 tahun dengan pemeriksaan HPV yang dikombinasikan.

Selain itu, pap smear juga direkomendasikan untuk wanita dengan risiko tinggi terkena kanker serviks. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang memerlukan pemeriksaan pap smear:

  1. Menderita HIV: Wanita dengan infeksi HIV memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Oleh karena itu, pemeriksaan pap smear direkomendasikan secara teratur.
  2. Memiliki sistem kekebalan tubuh lemah: Kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti setelah transplantasi organ atau pengobatan kanker, dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Pap smear perlu dilakukan secara rutin pada kasus-kasus ini.
  3. Memperoleh hasil abnormal dari pap smear sebelumnya: Jika hasil pap smear sebelumnya menunjukkan adanya perubahan sel abnormal, pemeriksaan pap smear berikutnya akan direkomendasikan untuk memantau perkembangan selanjutnya.
  4. Mengonsumsi obat dietilstilbestrol (DES): DES adalah obat yang digunakan pada masa lalu untuk mengurangi risiko keguguran. Wanita yang telah mengonsumsi obat ini mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks, sehingga pap smear perlu dilakukan secara teratur.
  5. Perokok aktif: Merokok dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Oleh karena itu, wanita perokok aktif disarankan untuk menjalani pap smear secara teratur.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai jadwal dan frekuensi pemeriksaan pap smear yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu. Pap smear merupakan langkah penting dalam pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.

Siapa yang Membutuhkan Tes Pap Smear dan Kapan Waktu yang Tepat?

Sumber gambar: KlikDokter

Untuk wanita yang telah aktif secara seksual, baik dalam pernikahan maupun belum menikah, dianjurkan untuk menjalani pap smear secara rutin.

Namun, bagi wanita yang belum pernah berhubungan seksual dan belum menikah, tidak perlu menjalani pap smear. Risiko mereka tertular infeksi HPV sangatlah rendah.

Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks selain infeksi HPV, seperti kebiasaan merokok, faktor penyakit keturunan tertentu, dan terpapar diethylstilbestrol (DES) selama masa kehamilan.

Pada dasarnya, semua wanita yang telah aktif secara seksual, terlepas dari usia atau kondisi tertentu, harus menjalani pap smear.

Meskipun tidak perlu dilakukan setiap tahun, bagi wanita yang mendapatkan hasil pap smear yang mencurigakan, disarankan untuk menjalani tes tersebut kembali setelah 6 bulan atau 1 tahun dari tes sebelumnya.

Berikut adalah kondisi dan frekuensi pap smear yang dianjurkan untuk wanita:

  1. Usia 21 tahun ke atas:
    • Tes pap smear dianjurkan dilakukan setiap tiga tahun sekali bagi wanita usia 21 tahun ke atas, baik yang telah divaksinasi HPV maupun belum.
  2. Usia 21-29 tahun:
    • Wanita usia 21-29 tahun sebaiknya menjalani pap smear setiap tiga tahun sekali.
    • Tes HPV tidak diperlukan kecuali hasil pap smear menunjukkan kelainan.
  3. Usia 30 tahun ke atas:
    • Wanita usia 30 tahun ke atas disarankan menjalani pap smear setiap lima tahun sekali bersama dengan tes HPV hingga usia 65 tahun.
    • Jika semua tes menunjukkan hasil normal, pap smear dapat dilakukan setiap tiga tahun sekali bagi wanita usia 30-65 tahun.
  4. Usia 65 tahun ke atas:
    • Bagi wanita usia 65 tahun ke atas yang telah menjalani pap smear dengan hasil normal selama 10 tahun terakhir, tes ini tidak lagi diperlukan.
  5. Sistem kekebalan tubuh yang lemah:
    • Wanita dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang mengidap HIV/AIDS atau mengonsumsi obat penekan sistem kekebalan tubuh, disarankan untuk menjalani pap smear sesuai rekomendasi dokter.
  6. Pernah menjalani histerektomi total:
    • Wanita yang telah menjalani histerektomi total atau pengangkatan rahim dan serviks, tidak disarankan untuk menjalani pap smear.
  7. Pernah didiagnosis dengan kondisi pra kanker:
    • Bagi wanita yang pernah didiagnosis dengan kondisi pra kanker, disarankan untuk tetap menjalani pap smear selama minimal 20 tahun setelah diagnosis pertama, bahkan setelah berusia 65 tahun.

Persiapan Pap Smear

Terdapat beberapa persyaratan dan hal yang perlu diperhatikan sebagai persiapan menjalani tes pap smear. Berikut ini adalah beberapa informasi yang perlu diketahui:

  1. Hindari hubungan seksual dan pembersihan vagina selama 2-3 hari sebelum tes.
  2. Disarankan untuk melakukan pap smear pada hari ke-5 setelah menstruasi atau pada hari ke-10 hingga ke-20 setelah hari pertama menstruasi.
  3. Tidak dianjurkan untuk berendam sebelum menjalani tes.
  4. Sampaikan keluhan atau gangguan yang dialami sebelum tes, seperti keputihan, rasa sakit, gatal-gatal, atau demam.
  5. Hindari penggunaan kontrasepsi khusus untuk wanita sebelum tes dilakukan.
  6. Tidak menggunakan obat-obatan vagina sebelum menjalani pap smear.
  7. Pastikan kandung kemih kosong sebelum melakukan tes.
  8. Durasi pap smear biasanya sekitar 10-20 menit.
  9. Hasil tes biasanya akan diketahui setelah beberapa hari pemeriksaan.
  10. Jika hasilnya positif, tidak selalu berarti bahwa Anda menderita kanker. Hal tersebut dapat menunjukkan peradangan atau perubahan sel kecil (displasia). Untuk memastikannya, mungkin diperlukan beberapa tes tambahan.

Prosedur Pap Smear di Kimia Farma

Selain membayar biaya pemeriksaan Pap smear di Klinik Laboratorium Kimia Farma, pasien juga diharuskan menjalani serangkaian prosedur yang lengkap. Umumnya, Pap smear di Lab Kimia Farma dilakukan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

Proses Pap smear sendiri membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 20 menit, tergantung tingkat kesulitannya. Agar tidak penasaran, mari kita simak dengan saksama prosedur Pap smear di Klinik Laboratorium Kimia Farma berikut ini.

  • Pasien diminta untuk melepas pakaian bagian bawah mereka.
  • Kemudian, pasien diminta berbaring di meja dengan posisi lutut ditekuk dan paha terbuka.
  • Selanjutnya, dokter akan memasukkan spekulum yang mirip dengan cocor bebek ke dalam vagina pasien.
  • Setelah dinding leher rahim terbuka, dokter akan mengambil sampel jaringan dari leher rahim menggunakan spatula, sikat, atau keduanya.
  • Setelah beberapa sampel sel diambil, dokter akan menempatkannya dalam wadah khusus.
  • Terakhir, dokter akan membawa sampel sel tersebut ke laboratorium untuk dilakukan penelitian.

Biaya Pap Smear di Kimia Farma

Sumber gambar: NewFemme

Perlu diketahui, biaya pemeriksaan Pap smear di Klinik Laboratorium Kimia Farma mungkin lebih terjangkau daripada tarif Pap smear di Prodial. Sayangnya, saat ini tidak semua cabang Klinik Laboratorium Kimia Farma di Indonesia menyediakan fasilitas pemeriksaan Pap smear.

Biaya Pap smear di Lab Kimia Farma berkisar antara Rp 290.000 hingga Rp 600.000 per pemeriksaan. Biaya tersebut umumnya mencakup biaya administrasi pendaftaran pasien dan konsultasi dokter.

Hal yang menarik, Kimia Farma memberikan pembebasan biaya Pap smear alias gratis bagi pasien yang merupakan peserta BPJS Kesehatan. Namun, untuk memperoleh fasilitas ini, pasien harus memenuhi semua persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Biaya Administrasi BritAma X : Limit, Fasilitas & Keuntungan.

Tips Sebelum Pap Smear di Kimia Farma

Berikut ini kami akan menjelaskan secara rinci mengenai prosedur pap smear di Laboratorium Kimia Farma beserta estimasi biaya yang terkait. Namun, kami juga ingin memberikan beberapa tips penting sebelum menjalani pap smear di Kimia Farma agar pemeriksaan berjalan lancar tanpa kendala.

  1. Pastikan Anda tidak sedang mengalami menstruasi.
  2. Hindari melakukan hubungan intim selama 2 hingga 3 hari sebelum pemeriksaan.
  3. Jangan menggunakan tampon selama 2 hingga 3 hari sebelum pemeriksaan.
  4. Tidak dianjurkan menggunakan pelumas, seperti cairan lubrikasi, selama 2 hari sebelum tes.
  5. Hindari mengonsumsi obat-obatan, spermisida, krim, atau gel yang dimasukkan ke dalam vagina selama 2 sampai 3 hari sebelum pemeriksaan.

Kami berharap tips di atas dapat membantu Anda dalam persiapan menjalani pap smear di Kimia Farma.

Baca juga: Biaya Pasang IUD di Puskesmas : Pasien Umum & BPJS.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pap smear di Klinik Laboratorium Kimia Farma memiliki durasi sekitar 10 hingga 20 menit. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua cabang Lab Kimia Farma saat ini menyediakan layanan tersebut.

Demikianlah informasi mengenai estimasi biaya pap smear di Kimia Farma beserta prosedur pemeriksaannya menurut Biayaharga.com

Semoga penjelasan di atas dapat menjadi referensi bagi Anda yang berencana menjalani tes pap smear di Klinik Lab Kimia Farma terdekat.

Photo of author

Abbas

Saya, Abbas, gemar mengamati harga barang dan suka menghemat uang sejak kecil. Kini, sebagai penulis blog, saya berbagi tips tentang harga dan biaya.