√ 2 Biaya Pasang IUD di Puskesmas 2023 : Pasien Umum & BPJS

Biaya Pasang IUD di Puskesmas – Sebagaimana diketahui, saat ini terdapat berbagai jenis alat kontrasepsi yang dapat Anda dan pasangan gunakan untuk mengatur kehamilan. Salah satu jenis yang populer di Indonesia adalah IUD atau KB spiral.

IUD, atau disebut juga sebagai intrauterine device, adalah alat kontrasepsi berbentuk T yang terbuat dari bahan plastik dan dipasang di dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Salah satu keunggulan IUD sebagai alat kontrasepsi adalah dapat memberikan perlindungan selama 3 hingga 10 tahun terhadap kehamilan.

Yang menariknya, saat ini pemasangan IUD sudah tersedia di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk puskesmas. Namun, setiap puskesmas di Indonesia mungkin memiliki kebijakan tarif atau harga yang berbeda-beda untuk pemasangan IUD.

Oleh karena itu, jika Anda berencana untuk memasang IUD di puskesmas terdekat, penting untuk mengetahui besaran biaya yang akan dikenakan. Pada kesempatan ini, kami akan membahas secara detail mengenai rincian biaya pemasangan IUD di puskesmas di berbagai daerah, serta prosedur yang terlibat.

Jenis KB Spiral

Sumber gambar: SKATA

Secara umum, KB spiral dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hormonal dan nonhormonal. Pilihan jenis KB spiral dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda. Berikut adalah perbedaannya:

  1. KB spiral hormonal: KB spiral hormonal mengandung hormon progestin. Hormon ini mirip dengan hormon progesteron yang diproduksi secara alami oleh tubuh untuk mencegah kehamilan. Jenis KB ini bekerja dengan dua cara:
  • Hormon progestin membuat lendir di leher rahim menjadi lebih kental, sehingga sperma terperangkap dalam lendir tersebut dan sulit mencapai sel telur untuk pembuahan.
  • Hormon progestin juga mencegah terjadinya ovulasi, sehingga tidak ada telur yang dapat dibuahi oleh sperma.
  1. KB spiral nonhormonal: KB spiral nonhormonal dilapisi dengan tembaga yang berfungsi sebagai penghalang kehamilan. Cara kerjanya adalah sebagai berikut:
  • Lapisan tembaga pada KB spiral melepaskan ion tembaga yang memiliki efek merusak sperma, sehingga sperma menjadi lemah dan sulit untuk membuahi sel telur.
  • Tembaga juga menyebabkan rahim mengeluarkan sel-sel darah putih, yang menghambat pergerakan sperma.

KB spiral nonhormonal dianggap efektif dalam mencegah kehamilan selama 120 hari setelah melakukan hubungan seksual. Tingkat keberhasilan dalam mencegah kehamilan mencapai 99 persen.

Perlu dicatat bahwa pemilihan jenis KB spiral harus didiskusikan dengan dokter Anda, sesuai dengan kondisi dan preferensi pribadi Anda.

Manfaat Pasang IUD

Penting untuk diketahui bahwa IUD bekerja dengan menghambat gerakan sperma menuju rahim, sehingga mencegah pembuahan dan kehamilan. Setiap jenis alat kontrasepsi memiliki keunggulan tersendiri, yang memungkinkan penggunaan disesuaikan dengan kondisi fisik dan kebutuhan individu.

Sebelum kita melanjutkan pembahasan mengenai biaya pemasangan IUD di puskesmas, penting untuk memahami manfaat dan kelebihan alat kontrasepsi ini. Berikut adalah beberapa keunggulan pemasangan IUD atau KB spiral:

  1. Efektivitas Tinggi: IUD memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mencegah kehamilan, hingga mencapai 99%.
  2. Praktis: Setelah IUD dipasang, Anda tidak perlu terus-menerus mengingat atau mengonsumsi kontrasepsi setiap hari. Ini membuatnya lebih praktis dan nyaman digunakan.
  3. Biaya Terjangkau: Biaya pemasangan IUD cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya, seperti penggunaan pil KB jangka panjang atau kontrasepsi hormonal lainnya.
  4. Aman bagi Ibu Menyusui: IUD dapat digunakan dengan aman oleh ibu yang sedang menyusui tanpa mengganggu produksi ASI.
  5. Direkomendasikan untuk Kondisi Tertentu: IUD dapat direkomendasikan untuk wanita dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti endometriosis atau menstruasi yang sangat berat.
  6. Tidak Meningkatkan Berat Badan: Penggunaan IUD tidak dikaitkan dengan peningkatan berat badan seperti beberapa metode kontrasepsi hormonal lainnya.
  7. Mengurangi Risiko Penyakit: IUD hormonal dapat membantu mengurangi risiko penyakit tertentu, seperti kanker endometrium.
  8. Mengurangi Efek PMS: Pemasangan IUD hormonal dapat membantu mengurangi gejala PMS (sindrom pramenstruasi) yang tidak nyaman.

Dengan memahami manfaat dan keunggulan IUD, Anda dapat membuat keputusan yang lebih informasi terkait metode kontrasepsi yang ingin Anda gunakan.

Prosedur Pasang IUD di Puskesmas

Sumber gambar: theAsianparent

Selain mengetahui biaya pemasangan IUD di puskesmas, penting juga untuk memahami prosedur pemasangannya. Biasanya sebelum prosedur pemasangan IUD dilakukan, pasien akan diminta untuk makan terlebih dahulu agar tidak merasa pusing.

Selain itu, sampel urine pasien akan diperiksa untuk memastikan bahwa mereka tidak sedang hamil. Terkadang, obat pereda nyeri juga diberikan untuk mencegah kram selama proses pemasangan IUD di puskesmas.

Berikut adalah langkah-langkah dalam prosedur pemasangan IUD di puskesmas:

  1. Persiapan: Pasien diminta untuk berbaring dengan kedua kaki diangkat. Dokter atau petugas medis memasukkan alat cocor bebek atau spekulum ke dalam alat kelamin pasien. Fungsi spekulum ini antara lain:
  • Melihat ukuran dan posisi rahim.
  • Membersihkan vagina dan leher rahim.
  • Mendeteksi adanya kelainan pada rahim.
  • Memposisikan leher rahim sejajar dengan rahim.
  1. Pemasangan IUD: Setelah semua persiapan selesai dan dokter memastikan bahwa kondisi memenuhi syarat, dokter akan mulai memasukkan alat kontrasepsi IUD yang berbentuk seperti huruf T. Proses ini dilakukan dengan melipat kedua lengan IUD dan memasukkannya ke dalam rahim menggunakan aplikator.
  2. Penyelesaian: Lengan IUD akan dikeluarkan dari aplikator. IUD memiliki benang di bagian bawah yang akan menggantung di leher rahim hingga vagina pasien. Terakhir, dokter akan memotong benang tersebut sekitar 2 hingga 4 sentimeter di luar serviks.

Proses pemasangan IUD biasanya berlangsung relatif singkat. Setelah pemasangan selesai, dokter akan memberikan instruksi mengenai perawatan dan tindakan selanjutnya yang perlu diikuti oleh pasien.

Penting untuk dicatat bahwa prosedur pemasangan IUD harus dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih dan berpengalaman. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memutuskan untuk memasang IUD.

Biaya Pasang IUD di Puskesmas

Sumber gambar: BukaReview

Setelah mengetahui manfaat dan prosedur pemasangan IUD di puskesmas, penting juga untuk memahami besaran tarif atau biaya yang terkait. Perlu diketahui, biaya pemasangan IUD di puskesmas mungkin tidak jauh berbeda dengan biaya pemasangan KB implan.

Hal ini karena keduanya merupakan alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Namun, pemasangan IUD memiliki durasi yang lebih lama dalam mencegah kehamilan, yakni hingga 10 tahun.

Berikut adalah estimasi besaran biaya pemasangan IUD di puskesmas di seluruh daerah di Indonesia, baik untuk pasien umum maupun pasien BPJS.

Pasien Umum

Untuk pasien umum, biaya pemasangan IUD di puskesmas berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 170.000. Biaya ini umumnya mencakup biaya administrasi untuk pasien baru serta biaya pemasangan IUD. Namun, disarankan untuk menyediakan anggaran yang sedikit lebih besar dari perkiraan tersebut sebagai langkah antisipasi jika terdapat penyesuaian tarif dari puskesmas.

Pasien BPJS

Sementara itu, bagi peserta BPJS Kesehatan, mereka berhak mendapatkan layanan pemasangan IUD secara gratis di puskesmas. Namun, terdapat beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh pasien, salah satunya adalah fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang terdaftar sebagai puskesmas.

Pastikan untuk memperoleh informasi yang lebih akurat mengenai besaran biaya pemasangan IUD di puskesmas di daerah Anda dengan menghubungi langsung puskesmas atau BPJS Kesehatan terkait. Tarif yang disebutkan di atas adalah perkiraan dan dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Baca juga: Biaya Rontgen Kaki di Kimia Farma : Indikasi & Prosedur.

Efek Samping Pasang IUD

Meskipun proses pemasangan IUD di puskesmas merupakan prosedur yang aman, namun tetap ada kemungkinan terjadinya efek samping bagi para pasien. Berikut ini adalah beberapa risiko atau efek samping yang mungkin terjadi setelah pemasangan IUD di puskesmas:

  1. Nyeri saat Pemasangan: Beberapa pasien mungkin mengalami sensasi nyeri atau ketidaknyamanan selama proses pemasangan IUD. Namun, rasa nyeri tersebut biasanya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan obat pereda nyeri yang direkomendasikan oleh dokter.
  2. Perubahan Menstruasi: Setelah pemasangan IUD, beberapa pasien dapat mengalami perubahan pola menstruasi, seperti menstruasi yang menjadi tidak teratur, lebih ringan atau lebih berat, atau munculnya bercak pendarahan di antara periode menstruasi.
  3. Kram Perut: Beberapa pasien mungkin mengalami kram perut atau nyeri pelvis ringan setelah pemasangan IUD. Hal ini umumnya bersifat sementara dan dapat mereda seiring waktu.
  4. Bercak Pendarahan: Adanya bercak pendarahan di antara periode menstruasi adalah efek samping umum setelah pemasangan IUD. Hal ini dapat terjadi pada bulan-bulan pertama setelah pemasangan dan biasanya akan berkurang seiring waktu.
  5. Mual dan Sakit Perut: Beberapa pasien dapat merasakan mual atau sakit perut setelah pemasangan IUD. Jika gejala ini berlangsung lama atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter.
  6. Infeksi Vagina: Meskipun risiko infeksi setelah pemasangan IUD sangat rendah, namun tetap ada kemungkinan terjadinya infeksi vagina. Jika pasien mengalami gejala infeksi, seperti keputihan berbau, rasa gatal yang parah, atau demam, segera hubungi dokter.
  7. Posisi IUD yang Bergeser: Jarang terjadi, tetapi ada kemungkinan bahwa IUD dapat bergeser dari posisi semula. Jika Anda merasakan benang IUD hilang atau tidak dapat ditemukan, segera hubungi dokter.
  8. Perdarahan Menstruasi yang Lebih Banyak: Pada beberapa kasus, pasien dapat mengalami perdarahan menstruasi yang lebih banyak dibandingkan sebelumnya setelah pemasangan IUD. Jika perdarahan sangat berat atau menimbulkan kekhawatiran, konsultasikan dengan dokter.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua pasien akan mengalami efek samping ini, dan sebagian besar efek samping bersifat sementara dan dapat mereda seiring waktu. Jika Anda mengalami efek samping yang mengganggu atau khawatir, segera hubungi dokter untuk mendapatkan saran dan pengelolaan yang tepat.

Baca juga: Tarif Rawat Inap RS Kasih Bunda Cimahi 2023 : Kelas & Fasilitas.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa pemasangan IUD atau KB spiral saat ini dapat dilakukan di puskesmas. Biaya pemasangan IUD di puskesmas tergolong terjangkau, bahkan dapat diperoleh secara gratis bagi peserta BPJS yang didukung oleh pemerintah.

Dalam pembahasan Biayaharga.com kali ini, telah dijelaskan mengenai besaran biaya pasang IUD di puskesmas untuk pasien umum dan peserta BPJS, serta manfaat, prosedur, dan efek samping yang mungkin terjadi. Semoga informasi ini dapat menjadi referensi bagi Anda ketika ingin memasang IUD atau KB spiral di puskesmas terdekat.

Photo of author

Abbas

Saya, Abbas, gemar mengamati harga barang dan suka menghemat uang sejak kecil. Kini, sebagai penulis blog, saya berbagi tips tentang harga dan biaya.