√ 4 Biaya Perbaikan Transmisi CVT 2023 : Bengkel Resmi & Umum

Biaya Perbaikan Transmisi CVT – Seperti yang diketahui, saat ini banyak mobil terbaru yang menggunakan transmisi otomatis dengan jenis CVT (Continuously Variable Transmission). Hal ini tidak terjadi tanpa alasan, karena transmisi CVT memiliki keunggulan dalam kemudahan berkendara dibandingkan dengan transmisi manual atau konvensional.

Selain itu, transmisi otomatis jenis ini juga terkenal karena kehalusan operasinya dan efisiensi bahan bakar yang sangat baik. Namun, ternyata transmisi CVT juga rentan mengalami kerusakan akibat kesalahan dari pemilik kendaraan. Banyak orang yang belum mengetahui gejala dan penyebab kerusakan pada transmisi CVT pada mobil.

Salah satu penyebab utama kerusakan transmisi CVT pada mobil bertransmisi otomatis adalah kurangnya perawatan yang dilakukan oleh pemiliknya. Namun, tidak perlu khawatir karena saat ini terdapat banyak bengkel yang menyediakan jasa perbaikan dan layanan untuk komponen transmisi tersebut.

Jika Anda berencana untuk memperbaiki atau melakukan servis transmisi CVT di bengkel terdekat, penting untuk memahami perkiraan biaya yang akan dikeluarkan. Untuk membantu Anda, pada kesempatan ini kami akan membahas secara detail mengenai biaya perbaikan transmisi CVT yang rusak, baik di bengkel resmi maupun bengkel umum.

Apa Itu Transmisi CVT?

Sumber gambar: Kompas Otomotif

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu keunggulan transmisi otomatis jenis CVT (Continuously Variable Transmission) adalah perpindahan gigi yang terasa lebih halus dan minim getaran dibandingkan dengan transmisi otomatis konvensional (torque converter). Hal ini dikarenakan transmisi CVT menggunakan sistem sabuk atau belt untuk mentransfer tenaga mesin ke roda.

Sabuk atau belt tersebut terbuat dari bahan baja high tensile steel dan terhubung dengan dua pulley. Perpindahan gigi pada transmisi CVT diatur secara elektronik oleh komputer, yang menggerakkan kedua pulley tersebut. Hal ini berbeda dengan transmisi otomatis konvensional yang menggunakan sistem perpindahan gigi dan mengandalkan tekanan oli.

Kelebihan dan Kekurangan Transmisi CVT

Sebelum membahas penyebab, pencegahan, dan tips perawatan sabuk baja CVT, ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang kelebihan dan kekurangan transmisi CVT pada mobil bertransmisi otomatis.

CVT adalah singkatan dari Continuously Variable Transmission, yang berarti menggerakkan sistem berdasarkan perubahan rasio gigi secara kontinu. Transmisi CVT bekerja dengan teknologi transmisi modern yang berbeda dengan transmisi otomatis konvensional.

Pada mobil dengan transmisi CVT, tidak diperlukan RPM tinggi untuk mendapatkan tenaga yang besar. Selain itu, mobil dengan transmisi CVT lebih ramah bagi pengendara pemula karena tidak memiliki persneling seperti pada mobil dengan transmisi manual. Pengendara hanya perlu mengendalikan pedal gas dan rem, karena perpindahan gigi hanya diatur melalui puli.

Kelebihan lainnya adalah mobil dengan transmisi CVT memiliki akselerasi yang lebih halus. Mobil ini juga dilengkapi dengan engine brake yang baik, sehingga pengereman dapat dilakukan dengan lebih lancar.

Namun, terdapat beberapa kekurangan dari mobil dengan transmisi CVT, antara lain:

  1. Harga jual mobil menjadi lebih rendah.
  2. Memerlukan perawatan dan servis berkala dengan biaya yang cukup tinggi. Untuk menghindari kekhawatiran akan biaya servis yang tidak terduga, dapat mengunjungi bengkel rekanan Otoklix, karena harga servis dapat diketahui sebelumnya saat melakukan pemesanan servis.
  3. Memiliki susunan mesin yang kompleks dan rumit, sehingga sulit untuk melakukan perbaikan komponen sendiri di rumah.
  4. Meskipun akselerasinya halus, namun akselerasi mobil dengan transmisi CVT cenderung lebih lambat. Meski aman digunakan oleh pengendara pemula, pengendara yang terbiasa mengemudi mungkin merasa mobil memiliki respons yang lebih lambat.

Dengan memahami kelebihan dan kekurangan transmisi CVT, pemilik kendaraan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dalam mengelola dan merawat mobil dengan transmisi CVT.

Gejala Transmisi CVT Rusak

Sumber gambar: Kompas Otomotif

Meskipun sistem pengoperasian transmisi CVT hampir sama dengan transmisi otomatis konvensional, namun jenis CVT membutuhkan perhatian khusus dalam proses perawatannya. Jika transmisi CVT tidak dirawat dengan benar, biaya perbaikannya dapat menjadi sangat mahal, bahkan mencapai jutaan rupiah.

Kerusakan pada transmisi CVT pada suatu kendaraan dapat dikenali melalui beberapa tanda. Oleh karena itu, sebelum membahas lebih lanjut mengenai biaya perbaikan transmisi CVT, penting untuk memahami beberapa gejala atau ciri-ciri kerusakannya seperti berikut:

  1. Ketika berpindah gigi, terasa adanya sentakan pada CVT.
  2. Meskipun transmisi CVT sudah dalam posisi L atau D1, kendaraan sulit naik di tanjakan.
  3. Terdengar deru raungan mesin dan kendaraan terasa lambat berjalan saat berpindah gigi.
  4. Terjadi getaran atau bahkan mesin hampir mati saat mengerem.
  5. Tuas transmisi CVT sudah digeser, namun gigi tidak mau berpindah.
  6. Konsumsi BBM kendaraan menjadi boros.

Mengenali gejala-gejala tersebut penting untuk segera mengambil tindakan perbaikan jika ditemukan kerusakan pada transmisi CVT. Dengan demikian, pemilik kendaraan dapat menghindari biaya perbaikan yang tinggi dan menjaga kinerja serta efisiensi transmisi CVT dengan baik.

Penyebab Transmisi CVT Rusak

Perlu diketahui bahwa kerusakan pada transmisi CVT tidak hanya disebabkan oleh faktor usia kendaraan, tetapi juga dapat disebabkan oleh kesalahan dari pemiliknya sendiri. Terdapat tiga faktor yang sering menjadi penyebab cepatnya kerusakan pada transmisi CVT, yaitu sebagai berikut:

  1. Menyetir dengan Kasar
    Salah satu penyebab utama kerusakan transmisi CVT adalah gaya berkendara yang kasar. Contohnya adalah memindahkan gigi dengan cepat dan melakukan manuver berkendara secara agresif. Kebiasaan ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen transmisi mobil.
  2. Salah Memindahkan Gigi
    Memindahkan atau mengoperasikan gigi secara tidak tepat juga dapat menjadi penyebab kerusakan transmisi CVT. Misalnya, menggerakkan tuas pemindah gigi tanpa menekan pedal rem saat akan bergerak, hal ini dapat meningkatkan risiko kerusakan komponen transmisi dengan signifikan.
  3. Penggunaan Oli yang Tidak Tepat
    Penyebab lain dari kerusakan transmisi otomatis CVT adalah penggunaan oli yang tidak sesuai. Penting untuk memilih oli yang tepat untuk transmisi CVT, karena tidak disarankan menggunakan oli transmisi otomatis konvensional. Pemilihan oli yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah pada kinerja dan keandalan transmisi CVT.

Dengan memahami faktor-faktor ini, pemilik kendaraan dapat menghindari kerusakan yang dapat terjadi pada transmisi CVT. Diperlukan perhatian ekstra dan tindakan pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kinerja transmisi CVT agar tetap optimal.

Umur Sabuk Baja CVT

Untuk memberikan informasi tambahan, umur sabuk baja CVT umumnya dapat bertahan hingga 5 tahun pemakaian. Namun, ini tidak dapat dipastikan karena umur sabuk bergantung pada cara penggunaan dan perawatan. Jika ada tanda-tanda kerusakan seperti suara berdecit saat mobil mulai berjalan atau akselerasi yang tidak maksimal, yang menyebabkan mobil menjadi semakin lambat, segera bawa mobil ke bengkel rekanan Otoklix. Tanda-tanda tersebut menunjukkan adanya kerusakan pada sabuk baja CVT mobil Anda.

Biaya Perbaikan Transmisi CVT

Sumber gambar: Viva

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika transmisi CVT pada kendaraan mengalami kerusakan, pemilik kendaraan perlu menganggarkan biaya yang cukup besar untuk memperbaikinya. Hal ini disebabkan karena biaya perbaikan transmisi otomatis CVT tergolong tinggi, bahkan lebih mahal daripada biaya tune-up mobil.

Secara umum, biaya perbaikan atau overhaul transmisi CVT berkisar antara Rp 3.000.000 hingga Rp 5.000.000, tergantung pada kondisi dan jenis kerusakan yang terjadi. Namun, biaya tersebut belum termasuk penggantian beberapa komponen transmisi CVT pada mobil bertransmisi otomatis.

Apabila transmisi CVT memerlukan penggantian komponen, pemilik mobil perlu mempersiapkan anggaran sekitar Rp 20.000.000 hingga Rp 30.000.000. Hal ini disebabkan karena komponen transmisi CVT memiliki konstruksi yang terintegrasi, sehingga penggantian tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan harus dilakukan per unit komponen.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak pemilik mobil memilih untuk menggunakan transmisi CVT bekas karena harganya yang lebih terjangkau. Sebagai contoh, transmisi CVT bekas untuk Honda Jazz, Freed, dan Nissan Grand Livina dapat dibeli dengan harga mulai dari Rp 6.000.000 hingga Rp 15.000.000.

Pemilik kendaraan perlu mempertimbangkan dan mengatur anggaran perbaikan transmisi CVT dengan cermat, serta memilih opsi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kendaraan mereka. Selain itu, perawatan dan penggunaan yang baik juga dapat membantu dalam memperpanjang umur dan mencegah kerusakan pada transmisi CVT.

Baca juga: Harga Tiket Bus Lebaran : Jenis, Kelas, Rute Perjalanan.

Tips Perawatan Transmisi CVT

Telah dijelaskan secara komprehensif mengenai biaya perbaikan transmisi CVT untuk berbagai jenis kendaraan serta gejala dan penyebab kerusakannya. Secara umum, usia pemakaian transmisi CVT berkisar antara 6 hingga 8 tahun jika dilakukan perawatan dengan baik.

Untuk menjaga komponen transmisi CVT agar awet dan tidak mudah rusak, berikut ini adalah beberapa tips perawatannya:

  1. Gunakan oli transmisi khusus untuk mobil bertransmisi otomatis.
  2. Lakukan penggantian oli transmisi CVT secara rutin sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
  3. Hindari jalan yang berpotensi terendam banjir, karena air dapat merusak komponen transmisi.
  4. Rajin memanaskan kendaraan sebelum digunakan, terutama saat kondisi cuaca dingin.
  5. Pahami dengan baik posisi tuas transmisi CVT dan gunakan secara tepat sesuai dengan kebutuhan.
  6. Lakukan servis kendaraan secara rutin, termasuk pemeriksaan dan perawatan transmisi CVT.

Dengan mengikuti tips perawatan tersebut, Anda dapat memperpanjang umur dan menjaga kinerja transmisi CVT agar tetap optimal. Penting juga untuk mengikuti panduan perawatan yang diberikan oleh produsen kendaraan dan berkonsultasi dengan mekanik yang terpercaya untuk menjaga dan merawat transmisi CVT dengan baik.

Baca juga: Biaya Franchise Indomaret : Syarat & Cara Pengajuan.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya perbaikan atau penggantian komponen transmisi CVT membutuhkan dana yang cukup besar. Hal ini terjadi karena jika kerusakan pada transmisi CVT sudah parah, pemilik mobil perlu mengganti beberapa komponen secara utuh atau per unit.

Demikianlah pembahasan dari Biayaharga.com mengenai biaya perbaikan dan penggantian transmisi CVT yang rusak, baik di bengkel resmi maupun bengkel umum. Semoga informasi di atas dapat menjadi referensi bagi Anda ketika ingin memperbaiki komponen transmisi CVT di bengkel terdekat.

Photo of author

Abbas

Saya, Abbas, gemar mengamati harga barang dan suka menghemat uang sejak kecil. Kini, sebagai penulis blog, saya berbagi tips tentang harga dan biaya.