√ Penyebab & Biaya Tes Buta Warna di Puskesmas 2023

Biaya Tes Buta Warna di Puskesmas – Tes buta warna adalah salah satu jenis tes kesehatan yang dikerjakan guna mengetahui kemampuan seseorang dalam membedakan warna.

Pada tes ini pada umumnya akan dikerjakan oleh ahli optik atau dokter mata.

Tetapi, tes buta warna juga bisa dikerjakan di puskesmas dengan biaya yang lebih terjangkau.

Di dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap terkait penyebab dan biaya tes buta warna di puskesmas pada tahun ini.

Kalian akan mengetahui apa saja yang menyebabkan seseorang menjadi buta warna serta bagaimana cara melakukan tes buta warna yang benar.

Tak hanya itu, kami juga akan memberikan informasi terkait biaya tes buta warna di puskesmas supaya kalian bisa mempersiapkan anggaran dengan lebih baik.

Penting untuk mengetahui bahwa tes buta warna yang mempunyai peran penting dalam mengetahui kesehatan mata seseorang, terutama bagi mereka yang bekerja di bidang tertentu seperti seniman, fotografer, atau pilot.

Maka dari itu, mari kita simak artikel ini dengan seksama untuk mengetahui informasi yang lengkap dan akurat.

Ciri Buta Warna

Sumber gambar: Shop Back

Mengetahui ciri-ciri buta warna ini memang sangatlah penting.

Seban orang yang mengalami buta warna, pada umumnya mempunyai persepsi yang berbeda terkait warna. 

Mereka pun tidak mampu untuk membedakan warna tertentu.

Berikut ini adalah beberapa ciri orang yang mengalami buta warna, antara lain:

  • Sulit mengikuti pelajaran di sekolah yang berhubungan dengan warna.
  • Sulit membedakan warna daging mentah dan yang sudah dimasak matang.
  • Sulit membedakan warna lampu lalu lintas.
  • Sulit dalam membedakan kecerahan warna.
  • Sulit membedakan bayangan warna serupa, seperti merah dengan hijau atau biru dengan kuning.

Penyebab Buta Warna

Sumber gambar: KlikDokter

Berikut ini adalah beberapa penyebab seseorang mengalami buta warna yang perlu kalian ketahui, antara lain:

1. Faktor Keturunan

Kebanyakan penyakt buta warna ini asalnya dari peran genetik atau faktor keturunan.

Keadaan satu ini jamak dialami pengidap buta warna, khususnya untuk buta warna parsial merah, hijau, dan juga biru.

Kebanyakan orang yang mengalami buta warna memperoleh warisan genetik dari ibu mereka. Tidak pelak banyak juga penderita buta warna yang dialami oleh pria.

Ibu biasanya akan menjadi pembawa gen buta warna ini hanya sbagai karier, atau bahkan tidak mengidap buta warna.

Orang yang mempunyai keluarga dekat buta warna pun mempunyai rersiko yang lebih besar terkena buta warna.

2. Penyakit dan Kondisi Tertentu

Adapun beberapa penyakit maupun keadaan yang dapat menyebabkan penyakit buta warna, antara lain:

  • Diabetes
  • Anemia sel sabit
  • Penyakit Alzheimer
  • Degenerasi macula
  • Glaukoma
  • Multiple sclerosis
  • Katarak
  • Penyakit Parkinson
  • Minum alkohol berlebihan
  • Leukimia

3. Efek Samping Sejumlah Obat

Beberapa jenis obat juga dapat mempengaruhi kemampuan mata untuk mengenali warna.

Obat tersebut diantaranya yaitu obat untuk penyakit autoimun, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, gangguan saraf, disfungsi ereksi, serta masalah psikologis.

4. Penuaan

Kemampuan seseorang ketika mengenali warna juga dapat menurun seiring dengan bertambahnya usia.

5. Paparan Bahan Kimia

Penyebab buta warna selanjutnya juga bisa berasal dari paparan bahan kimia berbahaya seperti stirena yang terkandung di dalam plastik atau zat karbon disulfida di dalam pupuk.

Buta warna biasanya tidak akan membuat masalah kesehatan, khususnya bawaan lahir.

Kecuali untuk sebagian orang yang memerlukan kejelian untuk membedakan warna ketika beraktivitas.

Apabila kalian merasa mempunyai gangguan penglihatan untuk mengenali warna, maka kalain dapat berkonsultasi bersama dokter untuk mengikuti tes buta warna.

Dokter nantinya bisa merekomendasikan cara untuk mengatasi buta warna dengan tepat.

Buta warna khususnya untuk yang bawaan lahir, pada umumnya tidak dapat disembuhkan.

Tetapi terdapat beberapa cara untuk meminimalkan dampaknya.

Jenis Buta Warna

Sumber gambar: tvOneNews.com

Jenis atau tipe buta warna terbagi ke dalam 3 jenis, yakni merah-hijau, biru-kuning dan buta warna total.

Pada setiap jenis buta warna mempunyai karakter yang berbeda-beda.

Supaya lebih jelas, berikut pembahasan untuk masing-masing tipe buta warna:

1. Buta Warna Merah Hijau

Buta warna merah-hijau pada umumnya dikarenakan kehilangan atau keterbatasannya fungsi kerucut merah (protan) dan juga foto pigmen kerucut hijau (deutran).

Pada penderita buta warna ini umumnya mempunyai ciri-ciri seperti warna kuning dan hijau nampak merah atau warna merah nampak seperti warna hitam.

2. Buta Warna Biru Kuning

Sedangkan untuk kebutaan warna biru-kuning sebetulnya lebih jarang apabila dibandingkan kebutaan warna merah-hijau.

Pada kasus ini, foto pigmen kerucut (tritran) penderita akan hilang atau mempunyai fungsi yang terbatas.

Pada umumnya, untuk penderita buta warna biru-kuning akan sulit dalam membedakan warna merah muda dengan kuning dan juga merah.

3. Buta Warna Total

Lumayan berbeda dengan kedua jenis buta warna sebelumnya, pada penderita buta warna total akan kesulitan untuk membedakan seluruh warna.

Bahkan, kebanyakan mereka hanya dapat melihat warna putih, abu-abu dan hitam saja.

Di dunia medis, penderita buta warna total ini juga biasa disebut sebagai monokromasi.

Tes Buta Warna

Sumber gambar: Media Pemalang – Pikiran-Rakyat.com

Berikut ini adlaah beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui seseorang mengalami buta warna atau tidak, antara lain:

1. Tes Warna Ishihara

Mungkin pada tes yang satu inilah yang paling sering digunakan untuk memastikan apakah seseorang bisa melihat warna dengan baik atau tidak.

Dokter nantinya akan meminta pasien untuk melihat beberapa lingkaran berisi titik dengan beragam warna dan juga bentuk.

2. Tes Warna Cambridge

Pada waktu menjalani tes ini, kalian harus melihat ke layar komputer.

Nantinya kalian akan diminta untuk menemukan bentuk “C” yang memiliki warna berbeda dengan latar belakangnya.

3. Anomaloskop

Pada tes ini, nantinya kalian akan diminta untuk melihat suatu lensa mata serta lingkaran.

Di bagian setengah atas dari lingkaran itu adalah merupakan cahaya yang berwarna kuning, smentara pada setengah bawahnya ialah merah serta hijau.

Nantinya, kalian akan diminta untuk menekan tombol sampai kedua bagian itu memiliki tingkat kecerahan yang sama.

Dokter akan memakai pemeriksaan satu ini untuk mengecek penglihatan pada warna merah dan hijau.

Dan dokter bisa menjalani pemeriksaan tambahan guna mencari tahu penyebab dari buta warna.

Apabila buta warna dikarenakan adanay suatu penyakit yang diderita atau efek samping obat, maka hasil pemeriksaan pun akan dipakai oleh dokter untuk menentukan metode penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Buta Warna

Sumber gambar: Dekke Net

Kebanyakan unutk gangguan penglihatan warna tidak bisa disembuhkan.

Apabila keadaan kalian terjadi sebab adanya masalah kesehatan lainnya, maka pengobatan yang dikerjakan juga akan fokus untuk mengatasi penyakit yang dialami.

Dan jika kalian mengonsumsi obat-obatan yang membuat buta warna, maka dokter mungkin akan menyesuaikan dosis hingga menyarankan kalian untuk mengganti obat. 

Terapi penglihatan tertentu juga bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mata dalam menangkap warna.

Berikut ini adakah beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi buta warna, antara lain:

1. Kacamata Buta Warna

Orang yang kesulitan membedakan warna merah-hijau maupun buta warna parsial lain mungkin dapat menggunakan kacamata buta warna supaya mereka dapat melihat dengan jelas.

Pemakaian kacamata ini hanya akan membantu penderita dalam mengidentifikasi warna dan membedakannya. Namun tidak bisa memulihkan.

2. Eyeborg

Lensa dengan warna merah juga dapat meningkatkan kepekaan pada cahaya penderita buta warna total.

Tak hanya itu, perangkat eyeborg pun dapat membantu mata pada penderita buta warna total agar bisa menangkap cahaya lewat gelombang suara.

3. Terapi Gen

Pengobatan seperti terapi gen ini diketahui mempunyai potensi dalam mengembalikan kemampuan penglihatan warna.

Tetapi, untuk pengujian metode pengobatan ini masih dikerjakan pada hewan, belum dapat dipastikan secara aman serta efektif dalam tubuh manusia.

4. Cara Lainnya

Selain metode di atas, ada juga cara lain untuk mengatasi buta warna, seperti:

  • Menggunakan teknologi pendukung seperti aplikasi khusus pendeteksi warna pada suatu objek.
  • Meminta bantuan orang lain pada waktu mengalami kesulitan terkait pemahaman warna.
  • Memakai lampu terang di rumah agar dapat membantu memperjelas warna.

Biaya Tes Buta Warna di Puskesmas

Sumber gambar: AGM Medica

Berikut ini adalah rincian biaya tes buta warna yang ada di Puskesmas, antara lain:

1. Biaya Administrasi

Kisaran biaya administrasi tes buta warna pada umumnya berbeda-beda pada setiap wilayah, yakni mulai dari Rp10.000 sampai Rp20.000

2. Biaya Tes Buta Warna

Apabila dibandingkan dengan biaya tes buta warna yang ada di rumah sakit, tentunya biaya tes buta warna di Puskesmas akan jauh lebih murah.

Biasanya, Puskesmas akan mematok tarif jasa pelayanannya mulai dari Rp15.000 sampai Rp25.000

Selepas berhasil mengerjakan tes buta warna, pada umumnya pasien akan memperoleh surat keterangan terkait keadaan kebutaan warnanya.

Baca juga: Biaya Periksa Mata di Puskesmas Berdasarkan Jenis Pemeriksaan.

Kesimpulan

Dari pembahasan Biayaharga.com di atas, maka bisa disimpulkan jika tes buta warna adalah tes kesehatan mata yang penting untuk mengetahui kemampuan seseorang dalam membedakan warna.

Tes satu ini bisa dikerjakan di puskesmas dengan biaya yang lebih terjangkau daripada dengan mengerjakannya di dokter mata.

Adapun penyebab buta warna antara lain faktor genetik, pengaruh lingkungan, serta pengaruh obat-obatan tertentu.

Maka dari itu, penting untuk kita dalam memahami gejala buta warna serta mengerjakan tes buta warna secara berkala.

Dengan mengetahui biaya tes buta warna di puskesmas pada tahun ini, maka kita dapat mempersiapkan anggaran dengan lebih baik untuk melakukan tes tersebut.

Tetaplah menjaga kesehatan mata dengan melakukan perawatan dan tes kesehatan mata secara teratur.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian. Terima kasih sudah membaca!

Photo of author

Abbas

Saya, Abbas, gemar mengamati harga barang dan suka menghemat uang sejak kecil. Kini, sebagai penulis blog, saya berbagi tips tentang harga dan biaya.